AVIATREN.com – PT Garuda Maintenance Facility Aeri Asia Tbk (GMF) menandatangani nota kesepahaman dengan PT Angkasa Pura I (Persero) (AP I), pada Selasa (26/10/2021) lalu.
Nota kesepahaman yang ditandatangani oleh Direktur Utama GMF, Andi Fahrurrozi dan Direktur Utama AP I, Faik Fahmi tersebut merupakan landasan utama untuk penjajakan kerja sama bagi kedua pihak.
Adapun kerja sama itu bakal dituangkan dalam bentuk pembangunan di lahan kosong milik AP I yang berlokasi di Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, termasuk untuk pengembangan dan operasional hanggar di area tersebut, begitu juga dengan fasilitas pendukungnya, pada masa yang akan datang.
Faik menjelaskan bahwa posisi Makassar yang tergolong strategis memungkinkan perkembangan bisnis terjadi, lantaran wilayah ini mencakup kawasan Indonesia bagian tengah dan timur.
“Transportasi udara di kawasan Indonesia tengah dan timur menjadi salah satu tumpuan dalam mendorong pergerakkan penumpang maupun kargo karena menawarkan akses yang lebih mudah dan cepat dibandingkan moda transportasi lainnya,” ungkap Faik dalam sebuah pernyataan yang diterima Aviatren, Rabu (27/10/2021).
“Hal ini menjadikan Makassar sebagai pasar yang potensial untuk menjangkau kawasan Indonesia tengah dan timur,†imbuh Faik.
Bakal dijadikan bengkel
Pembangunan lahan kosong itu sendiri sejalan dengan rencana bisnis GMF ke depannya untuk fokus di pembangunan bengkel perawatan pesawat, seiring dengan momentum industri penerbangan yang perlahan bangkit pasca diterjang pandemi Covid-19.
Menurut Andi, momentum tersebut dilihat GMF sebagai peluang yang mendorong GMF untuk memastikan strategi pemulihan kinerja dapat terimplementasi secara maksimal.
“Strategi recovery memang masih menjadi fokus kami saat ini. Namun demikian, kami optimis bahwa industri aviasi dapat segera pulih dalam beberapa tahun ke depan. Kolaborasi ini menjadi kesempatan bagi kami untuk mempersiapkan diri dalam menangkap peluang dan mengantisipasi momentum tersebut,†tutur Andi.
Tidak dijelaskan secara rinci bagaimana nantinya pengelolaan lahan AP I dan hanggar yang berada di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar tadi.
Yang jelas, kedua pihak berharap rencana ini bisa memberikan kemudahan akses bagi konsumen di wilayah bagian tengah dan timur, serta membantu menekan biaya operasional operator penerbangan, sekaligus memperkuat industri aviasi di kawasan domestik.