AVIATREN.com – Selama ini, jalur penerbangan di Pulau Jawa selalu melewati bagian utara, seperti Indramayu, Semarang, Blora, dan Surabaya. Hal itu dikarenakan wilayah selatan Jawa dipakai sebagai ruang udara oleh TNI AU.
Namun belakangan, pemerintah melalui Kementerian Perhubungan berencana membuka jalur selatan Jawa itu untuk penerbangan komersial.
Dikutip AVIATREN dari Bisnis.com, Senin (2/5/2016), pihak-pihak yang terkait dengan rencana pembukaan jalur udara selatan Jawa ini, seperti Kemenhub, AirNav dan TNI AU sudah hampir menemui kata sepakat.
“Dari rapat itu, sekitar 80-90 persen sudah ada titik temu. Tinggal kami publikasikan hasilnya. Namun, TNI AU harus sosialisasi internal dulu, karena kan bakal melintasi wilayah latihan terbang TNI AU,†kata Direktur Operasi AirNav, Wisnu Darjono.
Namun Wisnu menambahkan jika telah disetujui oleh semua pihak, penerbangan komersial yang melalui jalur selatan Jawa tidak akan serta merta langsung bisa dilakukan. Pasalnya, jalur selatan Jawa telah digunakan oleh maskapai-maskapai dengan rute penerbangan internasional.
Oleh karena itu, AirNav Indonesia akan menyiapkan skema yang lebih detil terkait penerbangan komersial, terutama domestik di jalur selatan Jawa tersebut. Apabila sudah rampung, skema tersebut akan disosialisasikan kepada para maskapai.
Wisnu juga menambahkan dibukanya jalur selatan Jawa untuk penerbangan komersial bakal meningkatkan lalu lintas penerbangan menuju Indonesia Timur. Meski demikian, kondisi tersebut juga tergantung dari kapasitas bandara.
Hal yang sama juga diutarakan oleh Ketua Penerbangan Berjadwal, Indonesia National Carriers Association (INACA) Bayu Sutanto.
Menurut Bayu, kalau rute udara selatan Jawa benar dibuka, waktu terbang menuju Yogyakarta, Solo, Malang, Denpasar, Lombok dan Kupang itu bisa ditempuh lebih cepat, termasuk juga rute dari Jakarta menuju Australia, juga akan lebih efisien.