Hanya Ada Satu Perusahaan AirAsia di Masa Mendatang

Armada AirAsia

AVIATREN.com – CEO AirAsia Group, Tony Fernandes mengatakan bahwa ia ingin menyatukan seluruh operasi grup AirAsia di Malaysia, Indonesia, Thailand, dan Filipina menjadi satu entitas saja. Hal itu dikatakan Tony kepada Forbes India.

“Saya sedang mencoba menyatukan AirAsia menjadi satu maskapai saja, menjadi struktur korporat unik dalam ASEAN,” ujar Tony seperti dikutip AVIATREN, Jumat (28/7/2017). Saat ini, unit-unit bisnis AirAsia di masing-masing negara memang berdiri sebagai perusahaan-perusahaan yang terpisah. Ke depannya, Tony ingin menyatukan semuanya menjadi satu AirAsia saja.

Tony lantas menjelaskan, yang ingin dilakukannya adalah membuat satu holding company yang memiliki 100 persen semua perusahaan maskapai LCC itu yang beroperasi di ASEAN.

“Ini membuat kami bisa berinvestasi lebih banyak lagi, mengurangi cost dan membuat operasional kami lebih efisien,” kata Tony.

Negara-negara ASEAN yang teridiri atas sepuluh negara, memiliki luas sekitar 4,4 juta kilometer persegi dengan jumlah penduduk mencapai 625 juta jiwa. Jumlah itu bleum termasuk India dan Jepang dimana AirAsia juga terbang ke sana.

Saat ditanya target penyatuan seluruh operasi AirAsia ini, Tony menjawab targetnya adalah dua tahun. “Langkah pertama adalah membuat group company, dan AirAsia Group Deputy Chief Executive Officer Rozman Omar sedang mengerjakannya,” kata Tony seperti dikutip dari Bernama.

“Sulit memang membentuk struktur korporat ‘One AirAsia’, namun ‘One AirAsia’ sebagai perusahaan di dalam perusahaan bisa diupayakan,” imbuhnya.

AirAsia Group saat ini bermarkas di Kuala Lumpur, Malaysia dan memulai operasinya sejak 1996. Tony Fernandes mengambil alih sebagai CEO sejak 2001, dan mendapat untung pada 2002.

Menurut laporan tahunan 2016 lalu, grup AirAsia mengangkut 56,6 juta penumpang dalam setahun, mengoperasikan sebanyak 174 Airbus A320, dan mendapat net profit sebesar 467 juta dollar AS.

Advertisement