AVIATREN.com – Boeing dan Airbus tak hanya bersaing memasarkan pesawat buatan mereka sendiri, seperti B737 MAX dan A320neo di ajang Farnborough Airshow 2018.
Namun, keduanya juga bersaing lewat perusahaan gabungan yang baru saja dibelinya, yakni Embraer E190-E2 dan Bombardier CSeries yang kini berganti nama menjadi Airbus A220.
Nah, bagaimana performa penjualan antara anak usaha Boeing dan Airbus ini di pameran kedirgantaraan Farnborough Airshow?
Dikutip AVIATREN dari News in Flight, Kamis (19/7/2018), hingga hari ketiga pameran, Embraer (Boeing) sementara unggul atas Airbus.
Embraer dikabarkan telah mengamankan pesanan lebih dari 300 pesawat, dengan nilai total mencapai 15,1 miliar dollar AS. Sementara Airbus A220 tertinggal dengan 60 pesanan pesawat A220 dari JetBlue.
(Baca juga:Â Resmi, Boeing Akuisisi Bisnis Jet Komersil Embraer Rp 54 Triliun)
Lebih lengkapnya, berikut data penjualan pesawat Embraer di ajang Farnborough Airshow:
Republic Airways, USA: 200 pesawat E175, termasuk 100 firm order dan 100 in option.
Azul Airlines, Brasil: 21 pesawat E195
Wataniya, Kuwait: 20 pesawat E195
Mauritania Airlines: 2 pesawat E175
Helvetic, Swiss: 24 pesawat E190
National Airways Corporation, NAC: 3 pesawat E190
Klien asal Spanyol yang menolak dipublikasikan namanya: 5 pesawat E195
Seperti diketahui, Boeing sepakat membuat perusahaan joint venture dengan Embraer, dengan mengakuisisinya denganmahar mencapai 3,8 miliar dollar AS (sekitar Rp 54,7 triliun).
Dengan kesepakatan ini, Boeing akan memiliki 80 persen saham di bisnis pesawat komersil Embraer. Sementara Embraer sendiri akan tetap memiliki 20 persen saham dalam joint venture senilai 4,75 miliar dollar AS.
Setelah kesepakatan ditandatangani, maka perusahaan dan manajemen Embraer akan tetap berada di Brasil, namun operasional perusahaan akan dikontrol oleh manajemen Boeing yang berbasis di Chicago.
Â