AVIATREN.com – Pesawat Superjet 100 kehilangan embel-embel nama Sukhoi di depannya, menyusul langkah aksi korporasi yang dilakukan antara Sukhoi Civil Aircraft Company (SCAC) dan Irkut Corporation.
Irkut Corporation yang notabene adalah produsen pesawat MC-21 (yang diincar investor baru Merpati), diketahui telah mengambil alih seluruh saham SCAC.
SCAC sebelumnya dimiliki sepenuhnya oleh Sukhoi Company. Pergantian kepemilikan ini juga bagian dari langkah yang lebih besar, yakni membentuk divisi penerbangan komersil baru di bawah induk United Aircraft Corporation.
Karena itulah, pesawat Superjet 100 (jenis yang sama yang jatuh di Gunung Salak, Bogor, Mei 2012 silam) bakal kehilangan embel-embel nama Sukhoi, dan dipasarkan ulang dengan merek Superjet 100.
Baca juga:Â Sukhoi Superjet SSJ100 Bekas Sky Aviation Bakal Dipulangkan ke Rusia
Dikutip AVIATREN dari Rusaviainsider, Selasa (4/12/2018), dengan perubahan ini, maka program-program pesawat komersil buatan UAC adalah jet regional Superjet 100 (SSJ100), narrow-body MC-21 (rumornya bakal dipakai Merpati reborn), serta wide-body CR929 (C untuk pasar China, R untuk pasar Rusia) yang merupakan hasil kerja sama dengan COMAC.
Keseluruh proyek pesawat di atas tidak lagi memiliki hubungan dengan manufaktur sebelumnya, dengan pengecualian untuk Ilyushin IL-114-300 dan IL-96.
Sementara Tupolev Tu-204/214 kini tak lagi terdaftar di situs resmi UAC.
Divisi baru bentukan Irkut ini nantinya bakal menambah perusahaan lain dalam hal desain dan produksi pesawat komersil, termasuk Yakolev Design Bureau, Aerocomposite, dan lainnya.
Dalam 18 bulan ke depan, UAC akan digabung dengan perusahaan penerbangan raksasa Rostec Corporation, sesuai dengan Undang-undang yang ditandatangani Presiden Putin.