Counter check-in Garuda Indonesia (Beritasatu/Danung Arifin).

AVIATREN.com – Serikat Pekerja Garuda Indonesia (Sekarga) mendesak agar PT Garuda Indonesia (Persero) mengurangi jumlah direksi. Hal itu dilakukan demi menjaga kelangsungan bisnis maskapai pelat merah tersebut.

Saat ini, Garuda Indonesia diketahui memiliki 9 direksi, sementaraSekarga meminta agar perusahaan menguranginya menjadi 6 direksi saja.

Selain itu,Sekarga juga meminta agar Presiden RI dan Kementerian BUMN mengevaluasi kinerja direksi PT Garuda Indonesia, atau melakukan pergantian jika dibutuhkan. Direksi yang dipilih diharapkan seorang profesional yang berasal dari internal perusahaan.

Dalam keterangan tertulisSekarga yang diterima AVIATREN, Selasa (23/1/2018),Sekarga mengatakan direksi sebanyak 9 orang adalah bentuk pemborosan biaya organisasi, karena tidak sejalan dengan efisiensi.

Selain itu,Sekarga juga menyoroti sejumlah hal terkait kinerja keuangan dan operasional Garuda Indonesia.

Pertama, program efisiensi yang dilakukan berupa cutting cost dianggap cenderung sporadis dan mengganggu kegiatan operasional.

Kedua, penambahan armada pesawat menurutSekarga juga tidak diikuti dengan kemampuan manajemen membuat strategi penjualan produk penumpang dan cargo.

Ketiga,Sekarga juga menyorot soal kinerja operasional Garuda Indonesia yang berdampak pada penundaan dan pembatalan penerbangan. paling signifikan, terjadi pada Desember 2017 lalu.

Terakhir,Sekarga juga menganggap kondisi hubungan industrial saat ini tidak harmonis, karena perusahaan banyak melakukan pelanggaran terhadap Perjanjian kerja Bersama yang teah disepakati.