B777-200ER Malaysia Airlines 9M-MRO

AVIATREN.com – Penyelidik Perancis mengungkap bahwa pilot pesawat Malaysia Airlines MH370, memegang kendali hingga akhir. Kesimpulan itu mereka dapatkan setelah mendapat akses ke data krusial penerbangan.

MH370 adalah penerbangan B777-200ER Malaysia Airlines 9M-MRO, rute Kuala Lumpur-Beijing, yang hilang dari radar pada 8 Maret 2014, dan hingga kini tidak diketemukan. Pesawat itu mengangkut 239 penumpang dan awak.

Boeing membuka data-data penting penerbangan B777 Malaysia Airlines MH370 itu kepada tim penyelidik. Mereka juga memadukannya dengan beragam dokumen data satelit Inmarsat.

Baca Juga: Ini Analisa Malaysia Airlines MH370 Sengaja Hindari Radar

Dikutip AVIATREN dari The Telegraph, Jumat (12/7/2019), butuh waktu sekitar satu tahun untuk menyelidiki semua informasi yang dikirim oleh Boeing, namun investigasi awal menunjukkan indikasi bahwa ada seseorang yang mengemudikan pesawat saat pesawat itu jatuh di Samudera Hindia.

Pada Juli 2018, tim penyelidik mengeluarkan laporan 495 halaman, yang menyimpulkan bahwa pesawat kemungkinan dibelokkan dengan sengaja dari rutenya. Namun tim penyelidik tidak bisa menyimpulkan siapa yang bertanggung jawab.

Baca Juga: Pilot MH370 Pernah Simulasi Terbang ke Lokasi Hilangnya Pesawat

Satu-satunya negara yang masih melakukan investigasu formal soal hilangnya Malaysia Airlines MH370 adalah Perancis. Dua pengacara diminta untuk mencari tahu kematian tiga penumpang asal Perancis, yakni seorang istri dan dua anak dari keluarga Ghyslain Wattrelos.

Pilot Zaharie Ahmad Shah dengan simulator B777 di rumahnya. Zaharie adalah pilot pesawat MH370 milik Malaysia Airlines yang hilang sejak 8 Maret 2014.

Menurut kantor berita Le Parisien, Boeing telah memberikan akses data penting pada akhir Mei lalu, di markasnya di Seattle.

Baca juga: Cegah Tragedi MH370 Terulang, Ini Rekomendasi ICAO

Temuan ini menurut investigator Perancis, semakin menguatkan teori sebelumnya yang mengatakan bahwa pilot sengaja menjatuhkan pesawat, dalam upaya bunuh diri.

Pengungkapan ini tak lama berselang setelah penyelidikan lain menyimpulkan bahwa pilot Malaysia Airlines MH370, Zaharie Ahmad Shah (53) secara klinis menderita depresi.Â