Malindo Air juga disebut bersiap membuka kembali rute penerbangan menggunakan B737 MAX di Malaysia, dan merekrut 1.500 karyawan.
Malindo Air B737-900

AVIATREN.com – Maskapai penerbangan asal Malaysia, Malindo Air dikabarkan bakal mendatangkan 10 unit pesawat Boeing 737 MAX dari perusahaan induknya, Lion Air Group sekitar awal tahun depan.

Setidaknya begitu menurut sumber internal yang berbicara pada media lokal, New Straits Times (NST) baru-baru ini.

Berdasarkan sumber tersebut, hal itu dilakukan pasca otoritas penerbangan setempat (Civil Aviation Authority of Malaysia/CAAM) kembali mengizinkan B737 MAX mengudara di langit Negeri Jiran, setelah sebelumnya dilarang karena dua kecelakaan fatal.

Selain itu, Malindo Air juga disebut sedang bersiap untuk membuka kembali rute penerbangan menggunakan B737 MAX di Malaysia, sembari bekerja sama dengan CAAM untuk mengurus izin kelaikan udara terkait pengoperasian pesawat tersebut.

“Saat ini, Malindo Air tengah bersiap untuk membuka penerbangan komersial menggunakan B737 MAX, demi mengantisipasi lonjakan permintaan perjalanan domestik dan internasional,” kata sumber tersebut.

Malindo Air sendiri disinyalir telah memperkirakan pasar penerbangan domestik akan sepenuhnya pulih pada akhir 2021, disusul dengan pemulihan pasar penerbangan internasional secara berkala pada Desember 2021 atau Januari 2022.

“Meski demikian, pemulihan pasar penerbangan internasional akan terbatas di beberapa wilayah saja, mencakup Asean, Australia, China, dan India, tergantung pelonggaran pembatasan di sejumlah wilayah,” imbuh sumber tersebut.

Bakal rekrut karyawan

Pesawat Malindo Air

Untuk mengakomodasi layanan operasional dari 10 unit B737 MAX tadi, Malindo Air konon bakal merekrut sejumlah staf lokal secara bertahap yang jumlahnya diperkirakan akan mencapai 1.500 orang.

Biasanya, setiap pesawat B737 MAX mampu menampung antara 162-170 penumpang, tergantung konfigurasi kelasnya.

Dalam konfigurasi 162 kursi, setiap pesawat tersebut diperkirakan akan membutuhkan sekitar 100 karyawan, termasuk pilot, awak kabin, ground handler, dan teknisi supaya layanan operasional berjalan dengan lancar.

Meski demikian, informasi terkait hibah 10 unit B737 MAX dari Lion Air Group ini belum bisa dipastikan kebenarannya, sebab belum ada keterangan dari Malindo maupun Lion AIr Group.

Pasalnya, Malindo Air belum mengumbar informasi apapun terkait rencananya ke depan, berikut kejelasan informasi tentang B737 MAX tadi.

Malindo Air hadapi krisis

Sama seperti maskapai penerbangan lainnya, Malindo Air sendiri saat ini sedang dilanda krisis sejak awal pandemi tahun 2020.

Hal ini disebabkan karena sepinya penumpang dan pembatasan di sejumlah wilayah, demi mengurangi rantai penyebaran Covid-19.

Agar tetap bertahan hidup, Malindo Air telah melakukan penghematan biaya besar-besaran.

Salah satunya adalah mengurangi armada pesawatnya menjadi hanya sekitar tiga unit B737-800 dan 12 unit ATR72-600, sembari mempertahankan total karyawannya yang berjumlah sekitar 1.000 orang.

Saat ini, Malindo Air sendiri menawarkan rute penerbangan internasional ke sejumlah kota di beberapa negara, mencakup Kathmandu (Nepal), Dhaka (Bangladesh), Guangzhou (China) dan Jakarta (Indonesia), sedangkan rute domestik terdiri dari Penang, Langkawi, Kuching dan Kota Kinabalu.

Content Writer

View all posts