AVIATREN.com – Qantas bakal melakukan proses peremajaan armada dengan mengganti sejumlah pesawat Boeing lama, dengan pesawat Airbus yang baru.
Hal ini disampaikan CEO Qantas, Alan Joyce. Menurut Alan, proses peremajaan ini akan melibatkan 20 unit A321XLR dan 20 unit A220-300 yang baru mereka pesan. Selain itu, akan ada pula opsi penambahan 94 unit pesawat unit Airbus lainnya.
“Ini menandakan kami percaya diri (memilih Airbus). Kami juga mengamankan harga (pesawat) sebelum ada peningkatan signifikan dalam pesawat untuk perjalanan domestik (short haul),” jelas Alan, dikutip Aviatren dari Reuters, Kamis (16/12/2021).
Selain masalah harga, pemilihan pesawat Airbus ini bertujuan untuk mengurangi emisi karbon CO2, sekaligus mempermudah proses pemesanan pesawat dari maskapai murah (LCC) yang berada di bawah Qantas, yaitu Jetstar. Belum lama ini, maskapai LCC tersebut memesan 100 unit A320neo.
Nah, seperti disebutkan di atas, pesawat-pesawat baru buatan produsen asal Perancis tersebut, yang bakal dikirimkan mulai pertengahan 2023 mendatang, bakal menggantikan armada Boeing Qantas yang mencakup 75 unit 737 dan 20 unit 717.
Sehingga, Qantas hanya akan memiliki armada Boeing untuk tipe 787 Dreamliner saja, itu pun karena segmen penerbangannya berbeda karena termasuk pesawat jarak jauh (long-haul).
Menarik melihat Qantas beralih ke Airbus. Pasalnya, maskapai asal Australia tersebut sudah menjadi pelanggan Boeing sejak 1959. Kala itu, mereka menggandeng produsen pesawat asal Amerika Serikat (AS) itu dengan memesan pesawat 707 dan kemudian 747.