penerbangan perdana B737 MAX Ethiopian dengan penumpang itu merupakan terbang demonstrasi yang mengangkut sejumlah wartawan, diplomat, dan pejabat.
B737 MAX 8 Ethiopian Airlines

AVIATREN.com – Maskapai Ethiopian Airlines kembali menggunakan pesawat Boeing 737 MAX untuk menerbangkan penumpang mulai 1 Februari 2022.

Penerbangan B737 MAX Ethiopian dengan penumpang ini menjadi yang pertama kalinya sejak kecelakaan 2019 lalu, yang menewaskan semua 157 penumpang dan awak. Kecelakaan itu menyusul Lion Air JT610 yang juga menggunakan B737 MAX, yang sama jatuh di Indonesia, menewaskan 189 orang.

Dikutip AVIATREN dari Reuters, penerbangan perdana B737 MAX Ethiopian dengan penumpang itu merupakan terbang demonstrasi yang mengangkut sejumlah wartawan, diplomat, dan pejabat.

“Awalnya dijadwalkan terbang ke negara tetangga Kenya, tetapi tetap terbang di Ethiopia karena cuaca buruk,” kat pejabat di pesawat.

Setelah terbng demonstrasi itu, penjabat kepala eksekutif Esayas Woldemariam mengatakan kepada wartawan bahwa penerbangan komersial akan dilanjutkan setelah demonstrasi.

“Kami memastikan semuanya beres, sekarang kami sedang melakukan penerbangan demo. Setelah ini, kami memanfaatkannya untuk penerbangan komersial,” kata Esayas.

Ethiopian Airlines sendiri pada 22 Januari lalu memutuskan untuk melanjutkan penerbangan dengan B737 MAX, setelah melakukan sertifikasi ulang yang intens oleh beberapa regulator penerbangan.

“Kami telah lama memanta modifikasi desain dan lebih dari 20 bulan proses perbaikan yang ketat, pilot, insinyur, teknisi pesawat, awak kabin kami yakin akan keselamatan armada,” kata CEO Ethiopian, Tewolde Gebremariam dalam sebuah pernyataan, Desember 2021 lalu.

Keputusan kembali Ethiopian mengaktifkan B737 MAX untuk mengangkut penumpang ini membuat marah dan kecewa keluarga korban kecelakaan Ethiopian ET302.

“Saya tidak akan pernah terbang dengan MAX, dan jika pesanan tiket saya ternyata menggunakan MAX, saya akan membatalkan penerbangan itu,” kata Tom Kabau pengacara Kenya yang kehilangan saudara laki-lakinya yang berusia 29 tahun, George dalam kecelakaan itu.

Seorang pengacara untuk korban Ethiopian Airlines Penerbangan 302 menuduh maskapai itu telah mengecewakan keluarga di banyak bidang.

“Keluarga dari mereka yang kehilangan orang yang dicintai dalam kecelakaan itu … sangat kecewa dengan kurangnya kepemimpinan di maskapai yang telah mengecewakan mereka dalam banyak hal,” kata Robert Clifford dari Kantor Hukum Clifford, kepada Reuters.

Clifford menambahkan bahwa status penyelidikan maskapai Ethiopian Airlines sendiri atas kecelakaan itu “tetap tidak diketahui” setelah hampir tiga tahun.