Asia Cargo Network akan menjadi bagian dari rencana ekspansi Bandara Kertajati di fase pertama, sebagai pusat perawatan/bengkel pesawat.
Penandatanganan kesepakatan antara ACN Aero teknik dengan pengelola Bandara Kertajati, Kamis (3/3/2022)

AVIATREN.com – ACN Aero Teknik, anak perusahaan Asia Cargo Network, menandatangani dua kesepatakan dengan pengelola Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB) pemilik Bandara Internasional Kertajati, Jawa Barat pada Kamis (3/3/2022).

Kesepakatan pertama menjabarkan rencana pembangunan fasilitas Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) di Bandara Internasional Kertajati. Sedangkan perjanjian kedua adalah untuk pengembangan fasilitas one-stop experience, termasuk airport transit hotel, shopping mall, food court dan exhibition center di fasad gedung bandara seluas 15.000 m2.

Marco Isaak, Group CEO Asia Cargo Network mengatakan bahwa pasar MRO di Indonesia diperkirakan akan tumbuh sebesar 9,2 persen setiap tahun selama tiga tahun ke depan.

“Kami bangga dapat bekerja sama dengan BIJB dan berbagai instansi pemerintah lainnya untuk mewujudkan apa yang akan menjadi gamechanger untuk penerbangan dan logistik,” kata Isaak dalam keterangan tertulis yang diterima AVIATREN, Jumat (4/3/2022).

Kertajati Aircraft Maintenance akan menjadi hanggar MRO pertama yang hadir di Bandara Internasional Kertajati, dan fasilitas hanggar kedua di Jawa Barat setelah Bandung. Dibangun di atas lahan seluas 9 hektar, Asia Cargo Network telah menyepakati investasi awal sebesar 10 juta dollar AS untuk melaksanakan konstruksi tahap pertama yang ditargetkan selesai dalam delapan bulan ke depan.

Keputusan komersial ini sejalan dengan rencana strategis untuk memperluas tidak hanya pengembangan Bandara Internasional Kertajati sebagai hub perjalanan di Jawa Barat, tetapi juga rencana untuk memperluas operasi untuk memasukkan kemampuan MRO di Jawa Barat. Asia Cargo Network akan menjadi bagian integral dari rencana ekspansi ini di fase pertama.

Pada tahap kedua, area seluas 5 hektar selanjutnya akan dikembangkan untuk meningkatkan, dan menambah lebih banyak pertumbuhan hanggar, dan investasi lebih lanjut akan dilakukan di tahun-tahun mendatang.

Pengesahan kedua Head of Agreement tersebut signifikan dan menandakan perluasan kemampuan operasi dan layanan di kawasan tersebut, mengingat penutupan Bandara Internasional Husein Sastranegara Bandung awal tahun lalu.

Luas total lahan untuk MRO adalah 84 hektar dan masuknya Asia Cargo Network dipandang sebagai awal dari rencana pembangunan kembali bandara karena memposisikan dirinya untuk menjadi pusat logistik dan fasilitas pusat perawatan pesawat di Indonesia.

Menurut DKUPPU Kementerian Perhubungan, sekitar 46 persen pesawat di Indonesia melakukan kegiatan MRO di luar negeri, sehingga membuka peluang pertumbuhan di pasar lokal. Dengan menumbuhkan kemampuan MRO di luar Jakarta dan ke arah barat, biaya dapat dibuat lebih efisien, dan peluang untuk tumbuh menjadi lebih mungkin.

Setelah pembangunan Tahap 1 dan Tahap 2 selesai pada tahun 2023, Kertajati Aircraft Maintenance akan dapat melayani MRO ke puluhan pesawat setiap bulannya, sehingga manfaat fiskal bagi perekonomian Jawa Barat sangat besar.

“Apalagi dengan bertambahnya banyak lapangan pekerjaan baru di sektor ini, serta semakin menopang pertumbuhan industri penerbangan Indonesia,” tambah Isaak.

Pengembangan Bandara Internasional Kertajati seluas 590 hektar akan didedikasikan untuk hub logistik Aerocity (pusat industri dan pergudangan). Hal ini bertujuan untuk menjadi kota bandara hijau terkemuka dan akan mencakup penciptaan mal rekreasi, hotel bintang 3 dan bintang 5, dan fasilitas MICE antara lain.