AVIATREN.com – Pemerintah India belum lama ini mengumbar rencananya untuk menggenjot industri penerbangan di sana.
Hal itu disampaikan Menteri Penerbangan Sipil India, Jyotiraditya Scindia dalam paparan rencana pembangunannya kepada anggota parlemen India pekan lalu.
Menurut Scindia, pihaknya berencana membangun 220 bandara hingga 2025 demi menunjang perkembangan dan pertumbuhan industri penerbangan yang diprediksi terjadi dalam beberapa tahun ke depan.
Perkembangan industri penerbangan yang ia maksud bisa berasal dari pertumbuhan di segmen penerbangan kargo yang mengangkut makanan, yang diklaim bisa tumbuh 30 persen selama beberapa tahun ke depan.
Selain itu, Scindia juga memprediksi bahwa jumlah penerbangan akan meningkat sebanyak 133 penerbangan dalam beberapa tahun ke depan pula.
Di samping bandara, Scindia juga berencana membuat setidaknya 33 terminal kargo domestik dan 15 sekolah pelatihan pilot sebagai infrastruktur penunjang di segmen penerbangan.
Lalu, ia juga mengatakan pihaknya bakal fokus di pengembangan sektor pesawat nirawak (drone), serta menghadirkan lebih banyak lapangan pekerjaan.
Scindia tidak menyebut bagaimana strategi untuk merampungkan pembangunan ratusan bandara tersebut, begitu juga pembangunan infrastruktur lainnya selama hanya dalam kurun waktu tiga tahun.
Yang jelas, beragam rencana ini dihadirkan Scindia untuk menstimulasi industri penerbangan di negaranya sendiri, di mana masih sedikit orang yang menikmati perjalanan menggunakan pesawat di sana, apabila dibandingkan dengan jumlah populasinya.
Oleh karena itu, diperlukan setidaknya infrastuktur penerbangan, seperti bandara tadi, di beberapa kota di India selain kota-kota besar, sehingga budaya perjalanan menggunakan udara bisa segera cepat diadopsi oleh mayoritas masyarakat India.
“Sebelumnya, hanya kota-kota besar yang memiliki bandara, namun sekarang hal itu berubah. Ini menjadi alasan mengapa industri penerbangan menjadi salah satu industri penting yang berpengaruh terhadap ekonomi India,” ujar Scindia, dikutip Aviatren dari SimpleFlying, Sabtu (26/3/2022).
Di samping itu, rencana ini juga disebut bisa digunakan sebagai bukti bahwa India memang memerlukan sebuah kementerian terpisah untuk mengurus segala hal terkait industri penerbangan, alih-alih digabung ke dalam Kementerian Perhubungan seperti yang dilakukan sejumlah negara, seperti Indonesia.