Dana ini untuk membantu industri penerbangan Singapura pulih setelah dilanda pandemi, yang menutup hampir seluruh perjalanan internasional.

AVIATREN.com – Pemerintah Singapura mengumumkan akan menggelontorkan dana 500 juta dollar Singapura (sekitar Rp 5,2 triliun) untuk membantu sektor penerbangannya pulih dari efek pandemi COVID-19, yang menutup hampir seluruh perjalanan internasional.

“Kami akan memberikan pendanaan kepada sektor ini untuk memastikan bahwa sektor tersebut memiliki kapabilitas dan kapasitas untuk mengejar pemulihan, serta lebih kuat dari krisis,” kata Kementerian Perhubungan Singapura, dikutip AVIATREN dari CNA, Kamis (10/3/2022).

Program yang disebut Paket Ketahanan OneAviation ini akan fokus pada dukungan tenaga kerja, pengurangan biaya, dan dukungan untuk perlindungan kesehatan masyarakat, serta dukungan transformasi industri dan tenaga kerja.

Pengurangan biaya dan dukungan untuk perlindungan kesehatan masyarakat menerima alokasi tertinggi dari paket, yakni 390 juta dollar Singapura. Dana ini akan digunakan untuk menambal biaya dan tagihan dari pelaku industri penerbangan kepada Bandara Changi dan Bandara Seletar selama enam bulan.

Sementara dukungan tenaga kerja mendapatkan jatauh 60 juta dollar Singapura, yang dialokasikan untuk membantu perusahaan meningkatkan kemampuan inti dan meningkatkan tenaga kerja mereka.

Perusahaan penerbangan akan menerima dukungan upah berkat perpanjangan Hibah Retensi Tenaga Kerja Penerbangan selama enam bulan, menurut kementerian, yang akan mencakup 10 persen dari gaji yang dibayarkan kepada karyawan lokal, dari April hingga September 2022.

Menteri Perhubungan Singapura, S. Israwan mengatakan Paket Ketahanan OneAviation adalah “penegasan komitmen dan kepercayaan pemerintah dalam pertumbuhan dan kesuksesan jangka panjang” hub penerbangan negara, menggarisbawahi perannya dalam posisi Singapura sebagai pusat perdagangan dan bisnis global.

“Sangat penting bahwa kami terus mendukung perusahaan dan pekerja di sektor ini, sehingga kami dapat muncul lebih kuat, dan merebut kembali status Changi sebagai hub penerbangan internasional,” kata Israwan.