Dari segi umur, pesawat-pesawat tersebut (777X) bakal masuk kategori pesawat bekas saat dikirim. Emirates akan mendiskusikannya dengan Boeing.
Emirates B777X

AVIATREN.com – Belum lama ini, Boeing mengonfirmasi bahwa mereka bakal mulai mengirimkan pesawat 777X pada 2025 mendatang. Jadwal pengiriman terbaru ini merupakan penundaan (delay) yang ke lima kali, pasca pesawat berbadan lebar (widebody) tersebut dijadwalkan dikirimkan pada 2020 lalu.

President Emirates, Tim Clark mengaku bahwa ia skeptis tentang jadwal pengiriman terbaru yang dirilis Boeing ini dan dia memerintahkan karyawannya mempersiapkan perusahaan untuk kedatangan 777X pertama mereka sekitar Juli 2025 mendatang tanpa tanggal yang pasti.

Karena penundaan yang cukup lama ini, Clark pun menyebut bahwa pesawat 777X nantinya bakal seperti pesawat lama yang umurnya sudah tujuh tahun.

“Pesawat-pesawat tersebut (777X) bisa dibilang merupakan pesawat bekas. Kami harus mendiskusikan dengan Boeing terkait hal tersebut (pesawat yang sudah berumur),” ujar Clark, dikutip Aviatren dari SimpleFlying, Minggu (1/5/2022).

Konon, Clark juga sebelumnya sempat mengancam bahwa pihaknya bakal membatalkan pesanan 777X apabila pesawat pertama tersebut tidak dikirimkan ke garasi mereka selambat-lambatnya pada 2023 mendatang, lantaran lelah diberi harapan palsu oleh Boeing.

Saat ini, Emirates sendiri memiliki pesanan 777X sebanyak 115 unit, dan Boeing konon sudah selesai membuat sekitar 12 unit pesawat tersebut untuk Emirates. Pesawat ini sendiri dikabarkan bakal menggantikan sejumlah armada A380 dan 777-300ER mereka yang sudah berumur.

Karena 777X tak kunjung datang, Clark menyebut bahwa pihaknya harus menggelontorkan dana 1,5 miliar dolar AS (sekitar Rp 21,7 triliun) untuk peremajaan atau peningkatan kemampuan (retrofit) pesawat-pesawat yang mereka miliki.

“Saat ini kami terpaksa harus melakukan retrofit pada pesawat kami, setidaknya hingga Boeing memiliki kemampuan untuk menepati janji mereka,” jelas Clark.

Bagaimana nasib pesawat 787 Dreamliner?

Sebagai informasi, Emirates sendiri juga memiliki pesanan pesawat 787 Dreamliner sebanyak 30 unit, sebagai alternatif dari puluhan pesanan 777X yang mereka batalkan beberapa waktu lalu.

Clark pun mengaku bahwa ia justru lebih pesimis terkait pesanan 787 Dreamliner, lantaran banyaknya hambatan dan masalah produksi yang melanda program pesawat tersebut beberapa waktu belakangan.

Menurut dia, Emirates juga berpotensi bakal membatalkan seluruh pesanan pesawat ini apabila masa depannya masih tidak jelas.

“Kami sedang meninjau seluruh situasi dan melihat apakah 787 Dreamliner memiliki tempat di armada kami atau tidak. Kami akan memberi tahu dan berdiskusi dengan Boeing tentang hal itu,” pungkas Clark.

Content Writer

View all posts