AVIATREN.com – Maskapai Saudia Airlines menerbitkan kode etik berbusana bagi penumpangnya. Menurut kode etik tersebut, jika ada penumpang yang berbusana tidak sesuai ketentuan, maka mereka akan ditolak untuk masuk pesawat.
Adapun kode etika berbusana di pesawat Saudia adalah menutup bagian lengan dan kaki, serta dilarang mengenakan pakaian yang terlalu ketat dan menunjukkan lekukan tubuh.
Dikutip AVIATREN dari Independent, Senin (14/8/2017), kode etik tersebut dimuat di situs resmi Saudia di bagian Passengers’ Code of Conduct dan informasi “Dress Code” pada Rabu (9/8/2017). Namun belakangan, pengumuman tersebut dihapus dari situs Saudia, namun tetap diterapkan oleh pihak Saudia.
“Saudia may refuse to transport passengers or may remove passengers from the flight at any point for not complying with its dress code,” tulis maskapai tersebut.
Sementara di bagian Code of Conduct, Saudia meminta agar penumpang “clothed in a manner that would cause discomfort or offence to other passengers. Women exposing legs or arms, or wearing too thin or too tight clothes and men wearing shorts exposing legs.“
Penerarapan dress code di maskapai Saudia itu sontak menuai perdebatan online di Twitter, dengan menggunakan tagar #SaudiaAirlines dan #AvoidSaudia.
Salah seorang penumpang Saudia menulis di Twitter, apakah aturan itu juga diberlakukan untuk pramugari mereka atau tidak. Ia juga menanyakan bagaimana maskapai yang mengatur cara berpakaian penumpangnya bisa meningkatkan kunjungan wisata.
Mantan ketua bidang pariwisata dan kesehatan Saudia, Ali Al Ghamdi turut memberikan komentarnya.
Menurut Al Ghamdi, banyak maskapai di seluruh dunia yang memberlakukan dress code utnuk penumpangnya, ujarnya kepada koran harian Makkah.
Dress code tersebut bukan eksklusif untuk Saudia Airlines saja, melainkan juga diterbitkan oleh International Air Transport Association (IATA), dan diterapkan dengan cara berbeda-beda di masing-masing maskapai.