AVIATREN.com – Nasib keberlangsungan proyek pesawat Superjumbo Airbus A380 kini berada di tangan Emirates. Jika maskapai Timur Tengah itu memutuskan tidak memesan kembali A380, maka Airbus dipastikan bakal menghentikan produksi pesawat jetliner terbesar di dunia itu.
Pembicaraan antara Emirates dan Airbus kini menyangkut pesanan 36 pesawat baru senilai 16 miliar dollar AS. Negosiasi antara keduanya kini telah dimulai lagi sejak pembicaraan awal pada ajang Dubai Airshow November lalu. Meski demikian, tidak ada tanda-tanda positif Emirates akan menyetujui kesepakatan ini.
Dikutip AVIATREN dari Reuters, Kamis (28/12/2017), sumber yang dekat dengan permasalahan ini mengatakan, “Jika tidak ada deal dengan Emirates, maka Airbus akan mulai proses penghentian produksi A380.”
Seorang pejabat yang perusahaannya menjadi suplier komponen untuk Airbus juga mengatakan hal yang demikian. Menurutnya, langkah itu tergolong masuk akal, karena Airbus sendiri hanya mengantongi jumlah pemesanan yang rendah untuk A380.
Penghentian proyek A380 akan dilakukan secara bertahap, memungkinkan Airbus untuk menyelesaikan pesanan yang telah masuk, kebanyakan pesanan milik Emirates.
Emirates sendiri merupakan operator A380 terbesar di dunia. Jumlah A380 yang dioperasikan maskapai yang berbasis di Dubai itu mencapai 100 pesawat. Sedangkan total jumlah pesanan A380 Emirates mencapai 142 pesawat.
Meski Airbus juga memiliki pesanan A380 dari maskapai lain, seperti British Airways, namun jumlah pesanan itu tidak bisa menjamin kelangsungan pabrik. Nasib A380 kini benar-benar bergantung pada keputusan Emirates.
Emirates sendiri menginginkan jaminan dari Airbus agar produksi terus berjalan setidaknya dalam 10 tahun ke depan, untuk menjaga investasi yang dibuat oleh Emirates, terutama untuk kebutuhan suku cadang pesawat.