CN235 yang dirakit oleh pabrik PTDI di Bandung (Wikipedia).
CN235 yang dirakit oleh pabrik PTDI di Bandung (Wikipedia).

AVIATREN.com – PT Dirgantara Indonesia (PTDI) atau yang kini juga disebut dengan Indonesian Aerospace, dikabarkan sedang mempertimbangkan untuk membuat pesawat CN235 versi penumpang.

Selama ini, varian CN235 yang diproduksi di pabrik PTDI di Bandung adalah varian untuk militer saja. Konsumennya selain Angkatan Udara, Angkatan Laut, serta satuan penjaga pantai dari berbagai negara.

Konsep pesawat CN235 versi penumpang itu dikutip Aviatren dari situs Flightglobal, Rabu (18/3/2015) akan menggunakan nama N245.

Direktur Produksi PTDI, Arie Wibowo berbicara kepada Flightglobal di pameran Langkawai International Maritime and Aerospace (LIMA) 2015 di Langkawi, Malaysia. Menurutnya, pihaknya yakin bisa membuat dua prototipe varian N245 tersebut pada tahun 2017-2018 mendatang.

Menurut Arie, pabrik perakitan pesawat PTDI yakin bisa membangun varian baru dan membuat dua prototipe tersebut dengan dana sekitar 200 hingga 500 dollar AS. Sumber pendanaan itu disebut Arie berasal dari pemerintah Indonesia.

Saat ini, PTDI telah memiliki dua jalur produksi aktif untuk CN25. Membangun varian baru akan membutuhkan desain ulang di sektor belakang pesawat untuk menghilangkan pintu ramp.

Mesin yang akan digunakan juga akan berubah, dari General Electric CT7 yang saat ini dipakai CN235 menjadi mesin buatan Pratt & Whitney, yaitu PW127.

N245 akan didesain untuk pesawat penumpang dengan kapasitas 35 hingga 50 kursi untuk melayani penerbangan jarak pendek di wilayah-wilayah pedalaman, terutama di Indonesia bagian timur.

N245 juga akan memiliki ketinggian jelajah maksimum yang lebih tinggi dibanding CN235, sekitar 25.000 kaki.

Menurut PTDI, N245 tidak akan memakan pangsa pasar N219 yang saat ini juga sedang dikembangkan, karena target segmennya berbeda. N219 didesain untuk bersaing dengan Twin Otter atau Cessna Caravan.

Sementara N245, menurut Arie, akan mengisi ceruk pasar antara kategori di atas (Twin Otter dan Cessna Caravan) dengan pesawat jenis ATR buatan Perancis.

Beberapa operator Twin Otter dan Cessna Caravan di Indonesia antara lain adalah maskapai Airfast dan Susi Air. Sementara maskapai Wings Air, anak usaha Lion Group, mengoperasikan ATR72.