Evakuasi penumpang HX6704 yang cidera akibat turbulensi di bandara Ngurah Rai, Sabtu (7/5/2016) (Dok. UPT Pusdalops BPBD Bali)
Evakuasi penumpang HX6704 yang cidera akibat turbulensi di bandara Ngurah Rai, Sabtu (7/5/2016) (Dok. UPT Pusdalops BPBD Bali)

AVIATREN.com – Turbulensi yang menimbulkan korban kembali dialami oleh maskapai penerbangan di wilayah udara Indonesia. Kali ini, giliran A330-200 maskapai Hong Kong Air pada Sabtu (7/5/2016).

Hong Kong AIr penerbangan HX6704 rute Denpasar – Hong Kong itu mengalami turbulensi di wilayah udara Kalimantan.

General Manajer PT Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Trikora Harjo, dikutip AVIATREN dari Antara menjelaskan, setidaknya ada 17 orang cedera akibat turbulensi tersebut.

“Sebanyak 12 orang sudah dibawa ke rumah sakit,” kata Trikora.

Untuk langkah antisipasi, Hong Kong Air HX6704 kemudian kembali mendarat (return to base) ke bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali.

Pesawat A332 tersebut mendarat di Bali pada pukul 04.29 Wita. Semua penumpang turun dari pesawat pada pukul 04.40 Wita dan langsung ditangani oleh tim medis.

Sebelumnya, pada Rabu (4/5/2016), pesawat Airbus A330-200 Etihad Airways penerbangan EY474 rute Abu Dhabi – Jakarta juga mengalami turbulensi di udara. Insiden terjadi 45 menit sebelum mendarat di Bandara Soekarno-Hatta.

Menurut pihak Etihad, sebanyak 31 penumpang dan awak kapal terluka akibat turbulensi yang terjadi selama kurang lebih 10 menit itu.

Hal yang sama juga dialami oleh B777 Thai Airways nomor penerbangan TG434 rute Jakarta – Bangkok pada April lalu. Seorang penumpang dan awak kabin dilaporkan cidera akibat terbentur langit-langit kabin.

Baca: Turbulensi di Thai Airways Jakarta – Bangkok, Penumpang dan Kru Cidera