Terminal 3 baru bandara Soekarno-Hatta.

AVIATREN.com - Aksi unjuk rasa 4 November, sempat dikabarkan mendorong mobilisasi orang bepergian jarak jauh dari Jakarta. Namun, pihak Bandara Soekarno – Hatta mengatakan, jumlah penumpang yang bepergian masih wajar.

Branch Communication Manager Bandara Soekarno Hatta Dewandono Prasetyo Nugroho mengakui, ada kenaikan penumpang jelang akhir pekan ini, yaitu kenaikan sampai 30% pada Kamis (3/11/2016) lalu. Namun, dia menyebut, kenaikan tersebut wajar karena memasuki masa libur akhir pekan.

”Ini kenaikan yang normal dan bisa terjadi jelang akhir pekan,” ujar Prasetyo, dikutip AVIATREN dari KONTAN, Sabtu (5/11/2016).

Prasetyo mengatakan ada empat kota yang memiliki catatan kunjungan meningkat yaitu Yogyakarta, Surabaya, Manado, dan Denpasar. Maskapai yang digunakan seperi Garuda, Batik Air, Citilink. Peningkatan okupansi membuat tingkat keterisian menjadi sekitar 75%. ”Misalnya biasanya terisi 50 seat, tapi kalau sekarang bisa naik menjadi 75 seat,” katanya.

Penerbangan domestik maupun internasional tercatat stabil. Tidak ada lonjakan yang signifikan terhadap penumpang pesawat terbang.

Meski begitu, Prasetyo mengatakan telah meningkatkan personel keamanan di wilayah bandara. ”Kami dibantu juga oleh 100 personil Brimob,” ujar Prasetyo.

Personil yang terlibat dalam pengamanan tersebut di antaranya Polri, TNI, Paskhas, dan Brimob. Total jumlah personil gabungan mencapai 532 orang. Pengamanan ini dilakukan untuk mengantisipasi situasi politik yang terjadi di Ibu Kota.

”Ya benar memang ada penambahan, sambil kita melihat bagaimana perkembangan situasi politik yang terjadi di Jakarta,” terangnya.