Tony Fernandes, CEO AirAsia (Wikimedia)

AVIATREN.com - Pendiri AirAsia, Tony Fernandes terbelit kasus skandal suap di India. Tony fernandes diduga menyuap pejabat pemerintah untuk memperoleh izin penerbangan internasional. Biro Investigasi Pusat (CBI) India sedang menyelidiki dugaan Fernandes yang secara ilegal melobi para pejabat India untuk mendapat lisensi bagi operasional maskapainya.

“Kami telah mengajukan kasus terhadap bos AirAsia Tony Fernandes, koleganya dan pejabat pemerintah atas pengadaan lisensi secara ilegal,” kata pejabat CBI, RK Gaur, dikutip AVIATREN dari AFP, Sabtu (2/6/2018).

Kepolisian India pada Selasa (29/5/2018) juga telah menggeledah kantor AirAsia di India. Petugas menggerebek kantor AirAsia di kota-kota besar India sebagai bagian dari penyelidikan. Sementara itu, direktur AirAsia cabang India, Shuva Mandal, menyatakan manajemennya tidak melakukan kesalahan apa pun terkait kerja sama dengan pihak regulator dan siap menyajikan fakta yang benar.

BBC melaporkan, CBI menuding AirAsia melanggar aturan penanaman modal asing langsung di India. Salah satu aturan yang dilanggar mengenai ketetapan bahwa perusahaan harus memiliki lima tahun pengalaman penerbangan domestik dan armada sebanyak 20 pesawat, sebelum memenuhi syarat untuk beroperasi di luar negeri.

Selain Fernandes, penyidik juga menyebut nama orang lain yang terlibat dalam kasus ini, yaitu seorang direktur AirAsia, konsultan penerbangan dan pejabat pemerintah India.

AirAsia dan mitra joint venture lokal, Tata Sons, meluncurkan operasi penerbangan domestik di India pada 2014 dengan menawarkan promosi menarik untuk memikat para wisatawan anggaran. Perusahaan mengalami kesulitan pada bulan ini ketika CEO Air Asia India Amar Abrol mengundurkan diri. AirAsia beroperasi di India dari Bengaluru dan Delhi ke beberapa kota termasuk Goa, Jaipur dan Koch