AVIATREN.com – CEO Japan Airlines memotong gajinya sebagai bentuk hukuman bagi dirinya sendiri, setelah seorang pilot JAL ketahuan dalam kondisi mabuk sebelum terbang dari bandara Heathrow, London.
CEO Haruka Nishimatu bertanggung jawab atas perilaku pilot JAL, yang akan terbang dari London ke Tokyo, dengan kadar alkohol dalam darah nyaris 10 kali lipat dari batas yang diperbolehkan (20 mg per 100 ml).
Manajemen Japan Airlines memutuskan untuk menghukum bukan hanya pilot, melainkan juga manajemen JAL. Presiden Japan Airlines akan menerima pengurangan gaji sebesar 20 persen selama tiga bulan.
“Jika ada sesuatu yang salah.. salahkan orang yang bertanggung jawab,” kata CEO JAL, Haruka Nishimatu.
Sementara Senior Managing Executive JAL akan menerima pemotongan 10 persen gaji dalam periode yang sama.
Adapun pilot itu sendiri dihukum 10 bulan penjara oleh pengadilan di Inggris, pada minggu lalu. Kejadian ini terjadi pada 28 Oktober.
Setelah minum-minum whisky semalam sebelumnya, sopir maskapai JAL yang menjemput dari hotel mencium bau alkohol dari sang pilot.
Walau telah melewati uji alkohol yang dilakukan maskapai, yang belakangan ia mengaku curangi, namun setelah diperiksa polisi, ketahuan kadar alkohol yang tinggi.
Pilot JAL penerbangan JL44 ditahan sebelum penerbangan berangkat. Pilot pengganti segera dicari, dan penerbangan JL44 terlambat sekitar 69 menit.