Changi T2
Terminal 2 di Bandara Changi Singapura.

AVIATREN.com – Pengelola bandara Changi Singapura akan menutup operasional Terminal 2 (T2) selama 18 bulan atau 1,5 tahun, akibat pandemi Covid-19 yang disebabkan oleh virus Corona.

Penutupan Terminal 2 Changi selama 1,5 tahun itu akan dimulai pada 1 Mei 2020 mendatang. Dengan demikian, operasional Terminal 2 Changi baru akan dibuka lagi pada November 2021. Hal itu disampaikan oleh Menteri Transportasi Singapura, Khaw Boon Wan.

“Penangguhan dilakukan untuk menghemat biaya operasional operator bandara, penyewa ritel, dan juga maskapai penerbangan,” ujar Khaw dikutip AVIATREN dari Channel News Asia, Selasa (7/4/2020).

Setelah penghentian operasional sementara ini, maka operasional di Terminal 2 akan dialihkan ke tiga terminal bandara lainnya. Sementara Singapore Airlines akan beroperasi di Terminal 3.

“Yang penting, ini juga memungkinkan kami untuk mempercepat pekerjaan peningkatan di Terminal 2 yang saat ini berjalan dan mempersingkat waktu proyek hingga satu tahun,” kata Khaw.

Changi Airport Group (CAG) pada Januari lalu mengumumkan rencana peningkatan kapasitas untuk T2 yang memungkinkan menampung tambahan lima juta penumpang per tahun dan dijadwalkan selesai pada 2024.

Dengan penutupan sementara operasional di T2, maka penyelesaian pekerjaan dapat dimajukan hingga satu tahun.

Wakil Perdana Menteri Heng Swee Keat bulan lalu mengatakan bahwa jumlah penumpang yang tiba di Bandara Changi telah turun lebih dari 90 persen sejak wabah Covid-19 menyerang.

Hingga Senin (6/4) malam, data menunjukkan ada 1.309 kasus infeksi virus corona di Singapura. Dari jumlah itu, 320 pasien dinyatakan sembuh, dan enam meninggal.

Singapura juga mengkarantina sedikitnya 20.000 pekerja migran selama dua pekan ke depan setelah lonjakan kasus virus corona (Covid-19) terdeteksi berasal dari asrama tenaga kerja asing.

Pihak berwenang Singapura menemukan 120 kasus Covid-19 baru dalam sehari pada Minggu (5/4). Jumlah tersebut menjadi rekor tertinggi sejauh ini. Sebagian besar dari ratusan kasus baru itu ditemukan di asrama-asrama pekerja migran.

Demi mencegah penyebaran corona, Perdana Menteri Lee Hsien Loong memutuskan menghentikan semua aktivitas perkantoran dan sekolah mulai Selasa (7/4).

Meski begitu, Lee menuturkan aktivitas tertentu seperti pabrik produksi makanan, pasar dan supermarket, klinik, rumah sakit, utilitas, transportasi, dan perbankan akan tetap beroperasi.

Semua objek wisata, taman hiburan, museum, kasino dan fasilitas umum seperti kolam renang, pusat kebugaran, studio kebugaran, dan fasilitas di hotel juga akan ditutup. Acara olahraga dan aktivitas keagamaan juga tetap ditutup sementara seperti yang telah diumumkan sebelumnya.