Logo Boeing

AVIATREN.com – Boeing menerbitkan buletin keamanan untuk seluruh pilot, setelah Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengumumkan laporan awal investigasi kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ182.

Buletin keamanan yang diterbitkan Boeing pada 15 Februari 2021 itu dikirim ke semua maskapai di dunia yang mengoperasikan pesawat Boeing.

Isinya, Boeing mengingatkan agar pilot-pilot selalu memonitor perilaku pesawat dengan seksama. Sebab, insiden kecil saja bisa berujung fatal.

“Kru penerbangan yang aktif agar memperketat monitoring kondisi pesawat dan manajemen flight path (jalur penerbangan) untuk mencegah pesawat dalam kondisi upset,” tulis Boeing seperti dikutip AVIATREN dari Bloomberg, Senin (22/2/2021).

Upset adalah kondisi di mana perilaku pesawat sulit untuk dikendalikan lagi. Dalam kasus Sriwijaya Air SJ182, KNKT menjelaskan pesawat B737-500 itu masuk dalam kondisi upset setelah pesawat terlalu miring.

KNKT sendiri juga mengonfirmasi bahwa Sriwijaya Air SJ182 mengalami apa yang disebut thrust asymmetry, kondisi di mana daya dorong mesin kanan dan kiri pesawat tidak imbang.

Boeing dalam buletinnya juga menulis bahwa kehilangan kontrol penerbangan saat terbang, saat ini menjadi satu penyebab kecelakaan yang kontribusinya besar dalam dunia penerbangan komersil.

Terkait kecelakaan SJ182, yang kemungkinan berawal dari masalah autothrust yang sebenarnya tergolong minor, Boeing berpendapat bahwa pilot harus tetap waspada akan tanda-tanda yang tidak normal sepanjang penerbangan.

Apa yang terjadi pada Sriwijaya Air SJ182

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dalam laporan awal (preliminary report) kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ182 melaporkan bahwa adanya anomali di perangkat throttle pesawat Boeing 737-500 registrasi PK-CLC itu.

Throttle adalah tuas untuk mengatur tenaga yang dikeluarkan mesin di pesawat, tempatnya berada di tengah kokpit antara kursi pilot dan kopilot, karena dioperasikan oleh keduanya.

Tenaga Ahli KNKT, Kapten Prita Wijaya dalam konferensi pers Rabu (10/2/2021), mengatakan memang terjadi perbedaan thrust (thrust asymmetry), tetapi ia juga mengatakan bahwa mesin kanan dan kiri tetap bekerja dengan normal.

“Yang kita lihat memang berbeda (thrust), tapi mengapanya (bisa terjadi) masih didalami,” ujar Kapten Prita.

Sementara Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono mengatakan bahwa ada 13 komponen lain yang terkait dengan gerakan autothrottle ini.

“Mengapa anomali, penyebabnya komponen yang mana, kami belum bisa menentukan,” kata Sorjanto.