AU India sendiri saat ini memiliki armada pesawat AEW&C yang terdiri dari tiga unit Embraer EMB-145SM dan satu unit Beriev Il-76A-50El
Air India Airbus A319-100

AVIATREN.com – Maskapai penerbangan Air India meluncurkan program untuk menyulap enam unit pesawat komersil Airbus A319-100 menjadi pesawat pengintai dan peringatan dini (Airborne Early Warning and Command/AEW&C).

Program senilai 110 miliar rupee, atau sekitar Rp 21,3 triliun tersebut sebenarnya sudah diumumkan pada Desember 2020.

Namun kala itu, Komite Kabinet Keamanan (Cabinet Comitee on Security/CCS) India belum menyetujuinya dan jumlah serta jenis pesawat yang akan dikonversikan masih misterius.

Kini, program tersebut sudah disetujui CCS, sehingga proses konversi pesawat bisa dilanjutkan dan dilaksanakan.

Proses pengelolaan, serta akuisisi dan konversi pesawat sendiri akan menjadi tugas dari lembaga riset dan pengembangan pertahanan (Defence Research and Development/DRDO) India.

Dalam pelaksanaannya, CCS berharap DRDO dapat mengelola dan merampungkan program konversi pesawat ini menggunakan tenaga kerja dalam negeri.

Tidak disebutkan apakah program konversi enam unit A319 ini bakal membatalkan rencana konversi pesawat DRDO existing untuk pesawat Airbus A330 milik Angkatan Udara (AU) India atau tidak.

Yang jelas, AU India sendiri saat ini memiliki armada pesawat AEW&C yang terdiri dari tiga unit Embraer EMB-145SM dan satu unit Beriev Il-76A-50El

Selain menyetujui program Air India, CCS juga sebelumnya menyetujui akuisisi 56 unit pesawat angkut bermesin turboprop CASA CN-295MW, 16 di antaranya akan dikirimkan ke India dari Eropa, sedangkan 40 akan dirakit oleh perusahaan asal India, Tata Corporation.

Puluhan unit Pesawat angkut ini sendiri akan menggantikan armada pesawat angkut AU India Hawker Siddeley 748 yang sudah usang lantaran telah digunakan sejak tahun 1960-an.

Content Writer

View all posts