AVIATREN.com – Garuda Indonesia disebut bakal merampingkan armadanya dengan memulangkan 80 unit pesawat dari berbagai tipe ke perusahaan lessornya masing-masing.
Selain itu, maskapai penerbangan pelat merah ini juga dikabarkan bakal melakukan negosiasi ulang atau pembatalan untuk lebih dari 90 unit pesawat yang telah dipesan, sebagai bagian dari restrukturisasi yang diajukan kepada perusahaan lessor.
Hal ini mencuat berdasarkan data restrukturisasi yang dihimpun Cirium dan dirangkum laporan Flightglobal baru-baru ini.
Berdasarkan dokumen tersebut, sejumlah model pesawat yang disinyalir bakal dipulangkan Garuda Indonesia mencakup 777-300ER, A330-200, A330-300, 737-300/500, 737-800, 737 MAX 8, hingga CRJ1000.
Adapun pesawat yang konon bakal dinegosiasikan ulang atau dibatalkan pesanannya dari perusahaan lessor mencakup A330-900/800, A320neo, hingga 737-800.
Sementara itu, sejumlah unit pesawat juga disinyalir bakal diberikan ke anak perusahaan Garuda Indonesia, Citilink demi meningkatkan bisnis maskapai penerbangan low-cost carrier (LCC) tersebut.
Beberapa unit pesawat yang bakal didapatkan Citilink disinyalir merupakan armada Garuda Indonesia seri Airbus A320/A320neo dan ATR 72-600.
Belum diketahui apakah kabar rencana pemulangan, negosiasi ulang, atau pembatalan pesanan pesawat ini akurat atau tidak. Namun menurut bocoran dari situs berita Tempo, berikut adalah detailnya:
Proyeksi armada Garuda Indonesia
- 3x A339neo
- 7x A333ceo
- 56x B738
Proyeksi armada Citilink
- 2x A339neo
- 56x A320ceo/neo
- 12x ATR72-600
Dikembalikan ke lessor:
- 10x 77W
- 7x A332
- 10x A333ceo
- 1x 737MAX
- 18x CRK
- 8x ATR72-600
Pesanan dibatalkan:
- 13x A339/8neo
- 25x A320neo
- 49x 737MAX
- 5x ATR72-600
Yang jelas, rencana restrukturisasi ini, apabila benar adanya, tentunya akan bergantung pada hasil negosiasi dengan perusahaan lessor Garuda Indonesia.
Saat ini, jika mengacu data Planespotters.net, Garuda Indonesia memiliki total armada 118 pesawat, 86 di antaranya diparkir (Parked) di bandara dan 32 sisanya kini tengah melayani operasional penerbangan seperti biasa (In Service).
Sementara itu, 3 pesawat terpantau sedang dalam pengiriman lantaran ada di kolom “Future” dan 329 unit pesawat juga tercatat sudah tidak beroperasi lagi karena sudah ada di kolom “Historic”.