Airbus Helicopters Uji Coba Fitur Engine Back-up System

Airbus Flightlab
Airbus Flightlab
Airbus Flightlab

AVIATREN.com – Airbus Helicopters, bersama French Civil Aviation Authority DGAC, mulai menguji coba penerbangan menggunakan fitur engine back-up sistem (EBS) yang berada di helikopter uji cobanya, Flightlab.

Sekadar informasi, fitur EBS memungkinkan sebuah helikopter bermesin tunggal mendapatkan pasokan listrik cadangan, jika pada saat penerbangan ternyada ada kegagalan pada mesin turbin.

Dengan sistem tersebut, kecelakaan helikopter yang disebabkan karena kerusakan mesin pun agaknya bisa diminimalisir.

Nah, untuk melakukan pengujian ini, Flightlab dilengkapi dengan mesin motor listrik berdaya 100 Kw. Mesin tersebut lantas dihubungkan dengan gearbox utama helikopter, yang nantinya dapat mengalirkan pasokan listrik selama 30 detik jika terjadi kegagalan mesin.

Meski waktunya kurang dari satu menit, pemberian pasokan listrik ini akan turut memberikan waktu ekstra bagi pilot untuk beraksi, supaya helikopter tidak jatuh ke daratan dengan keras.

Salah satu cara yang bisa dilakukan seperti mempertahankan kecepatan rotor, sehingga EBS bisa membantu manuver autorotation dengan mulus dan lancar hingga sampai ke daratan.

Adapun pengujian EBS yang dilakukan Airbus pada Flightlab disimulasikan dalam berbagai kondisi kegagalan turbin mesin dalam aneka situasi, seperti lepas landas, mendarat, dan beberapa hambatan di dunia nyata lainnya.

“Pengujian sistem EBS dalam penerbangan ini merupakan langkah pertama kami untuk menyambut sistem hybrid propulsion di masa depan, dan kami sudah memperkirakan fase kedua dari pengujian ini dengan berbagai persiapan yang lebih baik dan canggih,” ujar Head of Research and Innovation Airbus Helicopters, Tomasz Krysinski, dalam sebuah pernyataan.

“(Ke depannya), kami sedang mempertimbangkan pengembangan sistem hybrid propulsion yang sepenuhnya paralel, dengan cara memadukan energi panas dan listrik secara bersamaan. Hal ini bertujuan untuk mengoptimalkan konsumsi bahan bakar dan memungkinkan penerbangan mesin tunggal hibrida di wilayah perkotaan,” pungkas Tomasz.

Advertisement