EVA Air Boeing 787-10 Dreamliner, photographed over South Carolina on October 2, 2019 by Chad Slattery from Wolfe Air Ldearjet 25B.

AVIATREN.com – Dalam rangka mewujudkan nol emisi karbon pada 2050 mendatang, maskapai EVA Air memperkenalkan program perjalanan ramah lingkungan yang diberi nama Carbon Offset Program.

Program yang telah berjalan sejak 2017 lalu itu memungkinkan penumpang yang membeli tiket pesawat EVA Air menghitung berapa emisi karbon yang diciptakan oleh pesawat yang mereka tumpangi melalui situs web https://evaair.co2analytics.com/home.

Di sana, penumpang bisa menghitung jumlah emisi karbon yang diciptakan pesawat yang digunakan untuk perjalanan mereka berdasarkan kelas penerbangan, begitu juga jarak tempuh dan jumlah penumpang yang berada dalam pesawat tersebut.

Selain menghitung, penumpang juga bisa mendonasikan angka yang sama dari jumlah emisi karbon yang dihasilkan, atau angka dalam jumlah lainnya untuk mendukung program pengurangan iklim skala internasional ClimateCare, dalam rangka mengurangi emisi karbon yang dihasilkan oleh perjalanan pesawat.

Seperti disebutkan di atas, program perjalanan ramah lingkunan ini merupakan salah satu komitmen EVA Air untuk mewujudkan nol emisi karbon pada 2050 mendatang.

Tak hanya EVA Air, industri penerbangan secara keseluruhan, menurut Presiden EVA Air, Clay Sun, juga kompak dan sepakat untuk menjadikan hal tersebut menjadi kenyataan.

“Industri penerbangan berkontribusi 3,5 triliun dolar AS (sekitar Rp 49.600 triliun) terhadap ekonomi global, menciptakan 88 juta lapangan pekerjaan, dan pada saat yang sama, berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon demi terciptanya keberlangsungan hidup lingkungan,” tutur Clay dalam keterangan resmi yang diterima Aviatren, Selasa (16/11/2021).

Clay lantas meminta pemerintah di seluruh dunia untuk menyetujui penggunaan bahan bakar pesawat ramah lingkungan, demi mendukung penelitian terhadap energi alternatif dan fasilitas pendukung lainnya.

“Kami, bersama semua maskapai, juga patuh terhadap aturan organisasi penerbangan sipil internasional (ICAO) dan programnya yang bernama Carbon Offsetting and Reduction Scheme for International Aviation (CORSIA). Dengan impian yang sama, industri penerbangan pada akhirnya bisa berkontribusi untuk mengurangi pemanasan global,” imbuh Clay.

Sekadar informasi, untuk operasi penerbangan yang lebih ramah lingkungan, EVA Air kini mengoperasikan lebih banyak pesawat yang lebih efisien, seperti sejumlah pesawat Boeing 777-300ER hingga B787.

Sementara di dalam kabin, pihak EVA Air juga menggunakan Electronic Flight Bags (EFB) untuk mengurangi penggunaan kertas. EFB digunakan untuk menampung berbagai panduan penerbangan untuk penumpang.

Selain itu, EVA Air juga menerapkan layanan yang diklaim lebih fleksibel sesuai dengan jumlah penumpang di pesawat, menggunakan Unit Load Device (ULD) yang diklaim lebih ringan untuk menambah kapasitas kargo, serta memperkenalkan sistem perencanaan terbang yang juga disebut lebih efisien dan hemat bahan bakar.