The new Boeing 787-10 Dreamliner taxis past the Final Assembly Building at Boeing South Carolina in North Charleston, South Carolina, United States, March 31, 2017. REUTERS/Randall Hill – RTX33KVT

AVIATREN.com – Tren membuat sebuah dunia virtual untuk berkomunikasi, atau biasa disebut “metaverse” tampaknya semakin digandrungi di berbagai industri, termasuk penerbangan.

Pasalnya, Boeing memiliki rencana untuk membuat pesawat virtual yang bakal beroperasi di dalam metaverse. Hal ini sendiri bertujuan untuk membangun ekosistem digital Boeing.

Rencananya, proyek metaverse ini bakal bisa dibangun Boeing dalam 2 tahun ke depan. Untuk memperlancar rencana tersebut, produsen pesawat asal Amerika Serikat (AS) ini bahkan berani menggelontorkan dana hingga 15 juta dolar AS (sekitar Rp 215 triliun).

Ketika nanti sudah dibuat, pesawat-pesawat tiga dimensi (3D) di dalam dunia virtual ini bakal bisa dihubungkan dengan headset virtual reality (VR) besutan Microsoft, yakni HoloLens yang berbanderol 3.500 dolar AS atau sekitar Rp 50,3 juta.

Selain mengembangkan ekosistem digital, pembuatan pesawat di dalam metaverse ini juga bisa dipakai untuk mengatasi berbagai masalah yang melanda Boeing selama beberapa waktu belakangan ini.

Masalah tersebut terutama melanda pesawat 737 Max yang sempat menyebabkan dua kecelakaan fatal beberapa tahun lalu, serta pesawat 787 Dreamliner yang memiliki masalah struktur pesawat, seperti pintu, lem perekat komponen, dan lain sebagainya.

“(Pembuatan pesawat virtual ini) sejatinya dilakukan untuk memperkuat aspek produksi kami, terutama di segi teknis. Jika dibayangkan, hal ini bisa dibilang sebagai metode untuk merombak cara kerja dan bisnis Boeing secara keseluruhan,” jelas Chief Engineer Boeing, Greg Hyslop, dikutip Aviatren dari Reuters, Senin (20/12/2021).

“Dengan ini, kami juga bisa meningkatkan kecepatan dan kualitas manufaktur kami, sekaligus menjalin komunikasi yang baik, serta mempercepat respons pada saat ada masalah (di operasional atau pesawat),” imbuh Hyslop.

Meski demikian, Hyslop mengatakan rencana ini masih memiliki potensi dan merupakan langkah jangka panjang Boeing. Sebab, mereka membutuhkan kerja sama pihak terkait agar rencana menuju metaverse ini berjalan dengan mulus.

Terlepas dari Boeing, CEO Airbus, Guillaume Faury juga sempat mengatakan bahwa pihaknya memiliki rencana untuk membuat pesawat 3D di dunia metaverse. Hal itu bertujuan untuk memperkuat sistem manufaktur pesawat yang bakal berjalan berdasarkan dengan data.

***

Content Writer

View all posts