B737 Merpati (Planespotters.net)

AVIATREN.com – Maskapai Merpati Nusantara Airlines sudah lama dikabarkan akan terbang kembali. Kabar terakhir maskapai itu beroperasi sementara sebagai maskapai kargo.

Kini, kabar terbaru mengungkap bahwa Merpati Nusantara Airlines akan beroperasi menggunakan jenis pesawat Airbus A320neo dan A321neo.

Hal itu terungkap dari surat permintaan dukungan lokasi parkir pesawat dari pihak Merpati kepada Dirut Bandarudara Internasional Jawa Barat. Surat tersebut didapat AVIATREN dari sumber dalam yang dekat dengan permasalahan ini.

Dalam surat bernomor MNA/DZ/100/AD 3/2020 dan bertanggal 23 Juli itu menyebut bahwa pihak MNA akan mendatangkan sepuluh (10) Airbus A320neo dan delapan (8) Airbus A321neo secara bertahap, mulai tanggal 15 Agustus 2020.

Surat yang menyatakan MNA akan menggunakan armada A320neo dan A321neo.

“Sehubungan dengan hal tersebut di atas, dan untuk memberikan konfirmasi kepada pihak Airbus atas kesiapan PT MNA menerima kedatangan pesawat tersebut, maka diperlukan adanya informasi berupa kepastian tersedianya slot parkir untuk armada dimaksud,” demikian tulis pihak MNA.

Sebelumnya, kepastian tentang armada pesawat yang akan digunakan oleh Merpati Nusantara Airlines masih simang-siur. Merpati kala itu sempat dikabarkan akan menggunakan pesawat buatan Rusia.

Adalah mantan Dirjen Hubud yang kini tergabung dalam tim penyelaras Merpati, Suprasetyo mengatakan bahwa Merpati tidak akan mengoperasikan B737 atau A320.

“Bukan Airbus dan Boeing, tapi ada satu model (pesawat) baru, yaitu pesawat dari Rusia,” kata Suprasetyo saat itu, dikutip AVIATREN dari CNBC Indonesia, Kamis (4/10/2018).

PT Merpati Nusantara Airlines akhirnya diputuskan lepas dari pailit, seiring dikabulkannya proposal perdamaian antara perusahaan dengan para kreditur, oleh hakim Pengadilan Niaga Surabaya, Rabu (14/11/2018).

Merpati sendiri diketahui telah mendapat suntikan modal dari PT Intra Asia Corpora sebesar Rp 6,4 triliun. Namun modal untuk menggerakkan kembali roda bisnis Merpati ini belum bisa disalurkan.

PT Intra Asia Corpora resmi menjadi investor maskapai jembatan Nusantara tersebut, dan diharapkan mampu menolong Merpati lepas dari jerat Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) yang kini tengah dijalani.

Intra Asia merupakan perusahaan yang terafiliasi dengan Asuransi Intra Asia, dan PT Cipendawa yang sempat terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan kode emiten CPDX. Pada 2005, Intra Asia sempat membeli maskapai Kartika Airlines dari PT Truba.