Boeing tidak menyebutkan maskapai apa saja yang terdampak penghapusan backlog. Kemungkinan ada hubungannya atau berasal dari maskapai Rusia.
Boeing 787-10 Dreamliner di depan Final Assembly Building di pabrik Boeing South Carolina.

AVIATREN.com – Boeing menghapus sekitar 141 pesawat dari daftar pesanan pesawatnya yang belum dikirim alias backlog.

Dari ratusan pesawat tersebut, 90 di antaranya terpaksa harus “ditendang” dari daftar tersebut karena masalah geopolitik yang dipengaruhi oleh invasi Rusia ke Ukraina.

Boeing tidak menyebutkan maskapai apa saja yang terdampak penghapusan backlog tersebut. Yang jelas, maskapai tersebut kemungkinan ada hubungannya atau berasal dari Rusia.

Sebelumnya, Boeing sendiri mengatakan bahwa pihaknya telah menerima sekitar 86 pesanan pesawat dari Rusia dalam 10 tahun terakhir.

Dari puluhan pesawat tersebut, Boeing mengumbar bahwa ada sekitar 34 pesawat milik maskapai Utair dan Volga-Dnepr yang tidak bisa dikirimkan ke Rusia, begitu juga 7 pesawat milik SkyUp Airlines.

Tak hanya Boeing, Airbus juga terpaksa harus membatalkan dua pesanan pesawat A350 yang telah dipesan maskapai nasional Rusia, Aeroflot.

Seperti disebutkan di atas, masalah pengiriman ini sendiri bisa terjadi karena isu geopolitik yang melanda Boeing dan Airbus, di mana mereka tidak bisa mengirim pesawat dan suku cadang ke Rusia untuk mematuhi sanksi internasional yang sedang dijatuhkan kepada negara tersebut.

Karena hukuman internasional ini, beberapa negara dan perusahaan global pun berbondong-bondong menyetop bisnis mereka di Rusia.

Untuk menjalankan operasional pesawat dan memenuhi permintaan domestik sendiri, Rusia terpaksa harus mengandalkan pesawat yang ada, termasuk beragam pesawat sewaan dari perusahaan asing yang mereka sita, atau membuat pesawat baru yang dibuat di dalam negeri.

Content Writer

View all posts