AVIATREN.com – Proses investigasi terkait kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 ditargetkan bakal selesai pada pertengahan 2022 mendatang. Hal ini disampaikan oleh Kepala Sub Komite Investigasi Keselamatan Penerbangan Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Nurcahyo Utomo.
Menurut Nurcahyo, saat ini pihak KNKT sendiri telah melakukan simulasi penerbangan terkait kecelakaan pesawat, serta melakukan pengujian sistem Autothrottle di Ameriak Serikat (AS).
“Pada 7 Desember 2021, dilakukan simulasi penerbangan yang mengalami kecelakaan menggunakan simulator di NAM Training Center, di Tangerang. Sementara Perkembangan terbaru, pada 9 Desember 2021, dilakukan pengujian Autothrottle Servo di fasilitas Ontic, AS,†ujar Nurcahyo, dikutip Aviatren dari Bisnis.com, Jumat (14/1/2022).
Menyoal pengujian Authothrottle Servo, KNKT mengatakan bahwa pihak Boeing saat ini telah mengeluarkan Advisory Directive kepada seluruh operator Boeing 737, supaya mereka melakukan pemeriksaan Autothrottle System dan Flight Operation Technical Bulleting (FOTB) terkait Upset Prevention & Recovery Training (UPRT).
Adapun pengujian Authothrottle Servo sendiri, menurut KNKT, melibatkan Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (National Transportation Safety Board) AS, Transport Safety Investigation Bureau dari Singapura, dan AAIB dari Inggris.
Sebelum pengujian ini dilakukan, KNKT juga telah menerbitkan laporan awal investigasi yang dipublikasikan pada 10 Februari 2021. Dalam laporan itu, ada arahan rekomendasi keselamatan yang ditujukan ke Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
Kecelakaan Sriwijaya Air SJ-182
Seperti diketahui, pesawat Sriwijaya Air bertipe Boeing 737-500 dengan nomor penerbangan SJ-182 jatuh di Kepulauan Seribu, DKI Jakarta pada 9 Januari 2021 dan menewaskan sedikitnya 56 orang.
Sebelum jatuh, pesawat rute Jakarta-Pontianak tersebut dinyatakan hilang kontak setelah lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada pukul 14.40 WIB, sebelum akhirnya diketahui jatuh di perairan Kepulauan Seribu.
Adapun insiden Sriwijaya Air SJ-182 ini menambah statistik kecelakaan penerbangan yang terjadi sepanjang 2021. Berdasarkan data KNKT, tren insiden penerbangan di tahun tersebut mencapai 24,1 per satu juta penerbangan, meningkat dari tahun sebelumnya yang mencapai 19,41 per satu juta penerbangan.