Render grafis B787 Dreamliner dengan livery Garuda Indonesia oleh Boeing
Render grafis B787 Dreamliner dengan livery Garuda Indonesia oleh Boeing

AVIATREN.com – Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Marwan Jafar merasa dipojokkan oleh pemberitaan media tentang “curhat”-nya soal Garuda Indonesia, setelah ia ditinggal terbang dan mengalami delay minggu lalu.

Baca: Telat Check-In dan Ditinggal Terbang, Menteri Marwan Jafar Minta Direksi Garuda Diganti

Marwan pun mengaku kerap di-bully akibat pemberitaan tersebut. Selain itu, dia memandang, keterangan resmi yang disampaikan pihak Garuda ataupun pemberitaan di berbagai media memojokkan dirinya.

“Saya yang dizholimi, tetapi kok malah saya yang di-bully? Humasnya sudah minta maaf, kemarin datang ke kantor rame-rame. Mereka buat rilis memojokkan saya, kan kurang ajar,” kata Marwan seperti dikutip AVIATREN dari Kompas.com, Senin (29/2/2016).

Seperti diberitakan sebelumnya, Menteri Marwan ditinggal terbang oleh Garuda Indonesia karena ia telat datang ke bandara Soekarno-Hatta.

Baca: Belajar dari Menteri Marwan, Kenapa Harus Check-In 1 Jam Sebelum Terbang?

Penerbangan susulannya pun harus di-delay sekitar satu jam akibat kendala teknis.

Marwan merasa pelayanan Garuda sangat buruk soal delay. Ia pun menyoroti kinerja bisnis Garuda Indonesia yang selama ini menurutnya masih merugi, walau selalu dibantu oleh pemerintah.