Pesanan ini termasuk pesanan pesawat narrow body B737 MAX 10 sebanyak 25 unit, dengan opsi pembelian 25 unit lagi di masa mendatang.

AVIATREN.com – Boeing resmi meluncurkan varian kargo dari B777X, yakni B777-8F Freighter, bersamaan dengan pemesanan tipe pesawat itu oleh Qatar Airways.

Qatar Airways diketahui memesan 34 unit pesawat B777-8F Freighter, dengan opsi 16 pesawat tambahan di masa mendatang, dan tambahan pesanan pesawat narrow body B737 MAX senilai lebih dari 30 miliar dollar AS (sekitar Rp 430 triliun).

Dikutip AVIATREN dari Reuters, sebagian dari 34 pesanan itu adalah merupakan konversi sepertiga dari 60 pesanan B777X (20 pesawat) yang telah disepakati Qatar sebelumnya.

B777-8F dan B737 MAX 10 pesanan Qatar Airways.

Perjanjian ini ditandatangani di kantor kepresidenan Gedung Putih, bersamaan dengan kunjungan Emir Qatar dengan Presiden AS, Joe Biden, Senin (1/2/2022) waktu AS.

Adapun untuk B737 MAX, Qatar Airways memesan varian terbesar, yakni 737 MAX 10 dengan jumlah pesanan 25 pesawat, ditambah opsi 25 pesawat lagi di masa datang.

CEO Qatar Airways, Akbar Al Baker mengatakan, para negosiator baik dari Qatar, Boeing, maupun penyuplai mesin, telah berdiskusi panjang selama dua minggu untuk mencapai kesepakatan ini.

“Kami ingin membangun hubungan jangka panjang dengan mitra tepercaya di mana kedua belah pihak bekerja sama menuju tujuan yang sama,” kata Al Baker pada seremoni penandatanganan di Gedung Putih yang dihadiri oleh para pemimpin dari Boeing dan pembuat mesin General Electric Co.

Dengan pemesanan ini, maka Boeing secara resmi memulai proyek pesawat kargo B777X. Boeing mengatakan pesawat kargo terbarunya itu akan mulai beroperasi pada 2027.

Boeing mengatakan pesanan pesawat kargo ini akan mempertahankan 35.000 lapangan kerja di AS, dengan pemasukan tahunan mencapai 2,6 miliar dollar AS.

Penandatanganan kesepakatan ini dilakukan di tengah tensi yang tinggi antara Qatar Airways dengan pesaing Boeing, yakni Airbus. Sebelumnya Qatar meminta kompensasi atas kerusakan cat di bodi Airbus A350 mereka. Namun Airbus bersikeras, dan mereka memilih membatalkan pesanan A321neo Qatar.