B737 MAX 8 pertama Garuda Indonesia, PK-GDA.

AVIATREN.com – Garuda Indonesia dikabarkan bakal membatalkan pesanan pesawat dari Boeing dan Airbus. Upaya ini dilakukan Garuda Indonesia untuk restrukturisasi utang perusahaan.

Hal tersebut konon menjadi topik pembahasan diskusi dalam sebuah pertemuan (meeting) yang dilakukan para petinggi Garuda besama para krediturnya pada Selasa (1/3/2022) kemarin.

Adapun pesanan pesawat yang rencananya akan dibatalkan disinyalir merupakan 49 unit Boeing 737 MAX dan 12 unit Airbus A330.

Selain untuk memangkas utang, pembatalan pesanan ini juga dilakukan untuk menghindari utang Garuda di masa depan yang diperkirakan bakal bertambah 5,9 miliar dolar AS (sekitar Rp 84,8 triliun).

Dengan adanya kabar pembatalan ini, maka sisa pesanan Garuda untuk Boeing hanya 1 unit 737 MAX (dari total 50 unit) dan 25 unit Airbus A320neo yang konon bakal ditujukan untuk operasional Citilink.

Terkait utang Garuda sendiri, perusahaan tersebut tercatat telah memiliki utang mencapai 9,8 miliar dolar AS (sekitar Rp 141 triliun), sebagaimana dihimpun AVIATREN dari SimpleFlying, Jumat (4/3/2022).

Saat ini, maskapai tersebut sedang dalam proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) supaya proses restrukturisasi berjalan dengan lancar.

Rencananya, total utang Garuda sendiri bakal dipangkas menjadi 3,4 miliar dolar AS (sekitar Rp 48,9 triliun) dengan berbagai upaya restrukturisasi, boleh jadi termasuk pembatalan pesanan pesawat tadi.

Selain itu, proses perampingan armada Garuda juga bisa menjadi opsi untuk mengurangi utang perusahaan. Konon, Garuda sendiri berencana untuk mengurangi jumlah armadanya dari ratusan unit menjadi 66 unit pesawat.

Content Writer

View all posts