Layanan penerbangan "Project Sunrise" bakal menghubungkan Australia (Sydney) dengan negara-negara lainnya di dunia pada 2025 mendatang.
Qantas A350-1000

AVIATREN.com – Qantas belum lama ini memesan 12 unit pesawat Airbus A350 yang rencananya bakal digunakan untuk melayani penerbangan dengan jarak yang super jauh (long-haul).

Layanan penerbangan yang dijuluki dengan “Project Sunrise” ini nantinya bakal menghubungkan rute internasional yang menghubungkan Australia (Sydney) dengan negara-negara lainnya di dunia seperti New York, AS hingga London, Inggris pada 2025 mendatang.

Menurut Qantas Group CEO Alan Joyce, pemesanan 12 unit A350 ini bakal mewujudkan langkah maskapai tersebut untuk menghadirkan penerbangan jarak jauh yang cukup efisien, baik dari segi kapasitas maupun bahan bakar (avtur) dan emisi karbon yang dihasilkan.

“Airbus A350 dan Project Sunrise akan membuat penerbangan ke kota manapun secara non-stop dari Australia tanpa harus transit, yang tentunya akan menerobos batas penerbangan long-haul yang ada selama ini. Selain bisa terbang secara non-stop dalam jarak yang cukup jauh, kabin A350 juga kami rancang khusus untuk kenyamanan maksimal di semua kelas,” ujar Alan dalam sebuah pernyataan, dikutip Aviatren dari QantasNewsroom, Kamis (5/5/2022).

Selain memesan 12 unit A350, Qantas juga mengonfirmasi bahwa pihaknya bakal melakukan peremajaan armada dengan memesan 20 unit A321XLR dan 20 unit A220.

Nantinya, kedua pesawat yang termasuk dalam program peningkatan rute domestik alias “Project Winton” tersebut bakal menggantikan armada pesawat Boeing 737 dan 717 yang sudah berumur.

“A320 dan A220 akan menjadi tulang punggung armada domestik kami selama 20 tahun ke depan. Jangkauan dan efisiensi yang dihadirkan kedua pesawat tersebut memungkinkan Qantas membuka rute domestik baru, sekaligus melayani sejumlah rute domestik di Australia dengan lebih baik,” imbuh Alan.

Rencananya, salah satu dari dua model pesawat Airbus tersebut bakal dikirimkan pada akhir 2023 mendatang.

Ke depannya, Qantas juga mengumumkan bahwa akan ada opsi untuk memesan sekitar 94 unit pesawat A321XLR atau A220 hingga 2034 mendatang.

“Langkah Qantas untuk memesan pesawat-pesawat ini dilakukan untuk membentuk kembali jaringan internasional dan domestik kami selama satu dekade ke depan dan seterusnya,” tulis Qantas.

“Keputusan ini juga kami lancarkan demi meningkatkan pengalaman penerbangan penumpang, sekaligus menegaskan komitmen kami untuk menambah sekitar lebih dari 1.000 lapangan pekerjaan dan berbagai potensi lainnya di masa mendatang,” pungkas Qantas.

Content Writer

View all posts