AVIATREN.com – Arab Saudi mendirikan maskapai nasional baru, Riyadh Air sebagai pendamping maskapai flag carrier saat ini, Saudia. Sama dengan Saudia, Riyadh Air juga sepenuhnya dimiliki oleh Public Investment Fund, dana kekayaan yang dihimpun oleh kerajaan Arab Saudi.
Maskapai ini akan beroperasi dengan Riyadh sebagai pusatnya, dan diperkirakan akan menambah 20 miliar dollar AS untuk pertumbuhan PDB non-minyak dari negara itu, dan menciptakan lebih dari 200.000 lapangan kerja baik langsung dan tidak langsung, menurut laporan Saudi Press Agency (SPA) yang dikelola negara.
Riyadh Air akan dipimpin oleh Yasir Al Rumayyan, gubernur PIF, sementara mantan CEO Etihad Tony Douglas telah ditunjuk sebagai CEO maskapai baru tersebut.
Pengumuman Riyadh Air dibuat pada hari Minggu oleh Putra Mahkota Saudi Mohammad bin Salman bin Abdulaziz, yang juga Perdana Menteri negara dan Ketua PIF.
Riyadh Air dilaporkan bertujuan untuk terhubung ke lebih dari 100 tujuan secara global pada tahun 2030. Rincian tentang rute mana yang awalnya akan terhubung tidak diungkapkan, tetapi laporan SPA menambahkan bahwa “maskapai nasional baru akan memanfaatkan lokasi geografis strategis Arab Saudi di antara tiga benua. Asia, Afrika, dan Eropa.â€
Sebelumnya, pada November 2022, Arab Saudi juga mengungkap akan membangun bandara baru di ibu kota Saudi, Riyadh.
Bandara Internasional King Salman yang baru itu diharapkan menjadi salah satu bandara terbesar di dunia dengan luas sekitar 57 km persegi, memungkinkan enam landasan pacu paralel.
Bandara ini bertujuan untuk menampung hingga 120 juta pelancong pada tahun 2030. Angka tersebut diperkirakan akan meningkat menjadi 185 juta penumpang dan kapasitas untuk memproses 3,5 juta ton kargo pada tahun 2050.
Arab Saudi memang tengah melakukan program diversifikasi ekonomi yang luas ini bertujuan untuk meningkatkan konektivitas udara internasional secara keseluruhan, dari sekitar 140 kota menjadi lebih dari 250 kota pada tahun 2030.
Jumlah kunjungan ke Arab Saudi tersebut mencapai lebih dari 93 juta pada tahun 2022. Sektor pariwisata bertujuan untuk mencapai 100 juta kunjungan setiap tahun pada tahun 2030.