AVIATREN.com – Maskapai Citilink mengumumkan penghentian rute penerbangan dari dan ke Bandara Ngloram, Blora. Sebelumnya, rute penerbangan Halim Perdanakusuma-Blora dibuka kembali sejak Januari 2023.
Penghentian rute penerbangan Citilink Halim-Blora ini dipastikan oleh Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Dewadaru, Ariadi Widiawan.
“Iya (pertama kali enggak ada penerbangan sejak Januari),” kata Ariadi dikutip AVIATREN dari Kompas.com, Sabtu (25/3/2023).
Meski demikian, Ariadi tidak mengungkap alasan Citilink menghentikan rute penerbangan dari dan ke bandara Ngloram, Blora. “Untuk lebih lanjutnya dapat menghubungi maskapai Citilink,” kata Ariadi.
“Kami selaku operator bandara menghormati segala keputusan maskapai dan selalu berharap banyak maskapai yang dapat terbang dari Bandara Ngloram Cepu Blora,” imbuhnya.
Ariadi hanya memastikan bahwa Bandara Ngloram selalu siap melayani penerbangan dengan mengutamakan keamanan dan kenyamanan pengguna jasa,selain penerbangan terjadwal seperti Citilink juga melayani penerbangan tak berjadwal misal charter flight maupun emergency landing.
Sebelumnya, rute Halim-Blora oleh maskapai Citilink ini beberapa kali dibuka-tutup. Terakhir penerbangan ini dibuka lagi sejak Januari 2023. Citilink mengoperasikan pesawat ATR72-600 di rute ini.
Bupati Blora minta penjelasan
Sementara itu, Bupati Blora, Arief Rohman berencana memanggil pihak bandara Ngloram dan maskapai Citilink terkait berhentinya penerbangan di bandara tersebut, mengingat dampak kepada masyarakat yang ingin pulang ke Blora menggunakan pesawat, terlebih menjelang momen Idul Fitri 1444H.
“Mungkin pihak maskapai punya hitung-itungan lain. Ya ini yang nanti akan kita ajak diskusi, formulasinya seperti apa,” kata Arief Rohman.
Arief juga mengeklaim selama ini okupansi rute penerbangan Citilink Halim-Blora PP disebut sudah hampir 70 persen.
“Karena dari sisi okupansi setelah di rata-rata sudah di hampir 70 persen ya,. Ya ini ada kendala teknis apa. Ini yang akan kita minta nanti dari pihak maskapai dan pihak bandara untuk menerangkan kepada publik,” jelas Arief.