Qantas Tutup Operasi Jetstar Asia, 500 Karyawan Di-PHK

AVIATREN.com – Qantas Airways, maskapai nasional Australia, mengonfirmasi pada Rabu (11/6/2025) bahwa mereka akan menutup operasional anak usahanya, Jetstar Asia, maskapai bertarif rendah yang berbasis di Singapura.

Langkah ini diambil karena tingginya biaya operasional serta meningkatnya persaingan di kawasan.

Juru bicara Qantas menjelaskan bahwa maskapai yang sudah melayani penumpang selama dua dekade itu akan berhenti beroperasi mulai bulan depan.

“Jetstar Asia, yang mengoperasikan 16 rute intra-Asia dari Bandara Changi Singapura, menghadapi tantangan yang semakin besar dalam beberapa tahun terakhir dan tidak mampu memberikan keuntungan setara dengan pasar-pasar inti yang berkinerja lebih baik dalam grup Qantas,” kata pengumuman perusahaan, dikutip AVIATREN dari Reuters, Rabu (11/6/2025).

Penutupan ini diperkirakan berdampak pada sekitar 500 pekerja, sementara 13 unit pesawat Airbus A320 milik Jetstar Asia akan dialihkan untuk mendukung rute di Australia dan Selandia Baru.

Stephanie Tully, CEO Jetstar Group, menyatakan kepada awak media bahwa biaya operasional di Singapura terus melonjak, mulai dari harga bahan bakar hingga tarif bandara dan biaya penanganan di darat serta keamanan. Kenaikan ini bahkan mencapai dua digit dalam beberapa sektor.

Diprediksi, Jetstar Asia akan membukukan kerugian operasional sebelum bunga dan pajak sekitar 22,76 juta dolar AS pada tahun fiskal yang akan ditutup pada 30 Juni mendatang. Selama 20 tahun beroperasi, Jetstar Asia hanya mencetak keuntungan dalam enam tahun saja.

Qantas menyampaikan bahwa dengan penghentian Jetstar Asia, mereka akan dapat menghemat hingga 500 juta dolar Australia.

Dana tersebut akan difokuskan kembali ke lini bisnis utama, terutama dengan memanfaatkan nilai armada Jetstar Asia untuk menggantikan pesawat sewaan berbiaya tinggi yang saat ini digunakan Jetstar Airways di Australia.

Jetstar Asia akan menjalani proses penutupan bertahap. Jadwal penerbangan akan dikurangi secara perlahan sebelum operasional resmi dihentikan pada 31 Juli. Penumpang yang terdampak oleh pembatalan akan diberikan opsi refund penuh atau pengalihan penerbangan ke maskapai lain, tergantung ketersediaan.

Penutupan Jetstar Asia diperkirakan akan menimbulkan kerugian keuangan satu kali sebesar 175 juta dolar Australia bagi Qantas, yang akan dicatat dalam dua tahun fiskal mendatang.

Advertisement