B777-200LR Emirates (Eirates Group)
B777-200LR Emirates (Emirates Group)

AVIATREN.com – Kurang dari enam bulan setelah Emirates mengumumkan bakal membuka rute penerbangan terjauh, Dubai – Panama, maskapai Timur Tengah itu kini justru meluncurkan penerbangan nonstop Dubai – Auckland, Selandia Baru.

Penerbangan tersebut bakal ditembuh dalam waktu kurang lebih 18 jam non-stop.

BACA: Emirates Bakal Punya Rute Penerbangan Terjauh

Penerbangan pertama rute tersebut telah dilakukan Emirates pada Selasa (1/3/2016) lalu, dan mengalahkan Qantas sebagai pemegang penerbangan rute terjauh.

Qantas saat ini memiliki ruter terjauh Dallas/Fort Worth – Sydney dengan jarak 8.578 mil laut (15.886 kilometer/17 jam) yang diterbangi dengan armada Airbus A380.

Sementara rute Dubai – Auckland yang diterbangi Emirates dikutip AVIATREN dari Airways News bakal menempuh jarak 8.824 mil laut (16.342 kilometer).

Rute Dallas Fort Worth – Sydney yang kini bertengger sebagai rute terjauh kedua di bawah Emirates, juga diperkirakan tidak akan bertahan lama.

Pasalnya Emirates juga bakal meluncurkan rute Dubai – Panama pada April mendatang. Rute dengan jarak tempuh 8.588 mil laut (15904 kilometer/17 jam 44 menit) ini sebenarnya akan dibuka pada Februari lalu, namun mengalami penundaan.

Emirates bakal menggunakan armada Boeing 777-200LR utnuk kedua rute terjauhnya itu.

Dengan daya angkut minimum, sebenarnya B777-200LR bisa terbang sejauh 21.601 km. Namun Emirates harus mengangkut penumpang dan bagasi yang lebih banyak, sehingga memangkas daya jelajah tersebut.

B777-200LR Emirates menggunakan konfigurasi 266 kursi yang terbagi atas tiga kelas, serta kargo khusus unutk mengirim barang ke Amerika.

Dengan dmeikian, per awal April mendatang, Emirates bakal memiliki rute penerbangan terjauh ke-1 dan 2. Sementara Qantas berada di posisi ke 3.