AVIATREN.com – Produsen pesawat asal Perancis, Airbus mengumumkan sedang merancang pesawat kargo anyar yang bakal dirancang berdasarkan pesawat penumpang A350.
Kemunculan pesawat kargo tersebut akan menantang Boeing, produsen pesawat yang selama ini dikenal mendominasi segmen pasar pesawat kargo dengan B747, B767, dan B777.
“Kami memperkuat lini pesawat kargo kami dengan A350, sebagai langkah untuk merespons masukan pelanggan demi meningkatkan persaingan dan efisiensi di segmen pasar pesawat kargo,” tulis Airbus.
Chief Executive Airbus, Guillaume Faury mengatakan pesawat kargo A350 ini akan lebih ramah lingkungan dari kompetitor dan bakal mematuhi standar emisi pesawat karbon dioksida (CO2) ICAO yang bakal efektif pada 2028 mendatang.
Faury mengklaim pesawat kargo tersebut bisa melakukan pembakaran bahan bakar 20 persen lebih sedikit dibanding pesawat jet kargo bermesin ganda yang ada di pasaran saat ini.
Penghematan sendiri bisa mencapai 30 persen apabila dibandingkan dengan pesawat jet kargo bermesin tiga dan 40 persen jika disandingkan dengan pesawat jet kargo bermesin empat.
Faury tidak menjelaskan berapa kapasitas barang yang bisa diangkut pesawat kargo A350 tersebut, namun ada rumor yang menyebut bahwa kapasitasnya berkisar 90-110 ton.
Pada aspek produksi, Faury mengumbar bahwa pesawat kargo A350 kemungkinan akan dibuat berdasarkan rangka pesawat penumpang varian A350-1000, dan bakal memiliki proses serta sistem produksi yang sama.
Airbus tidak mengumbar kapan tanggal pasti peluncuran pesawat kargo teranyarnya ini. Mereka hanya mengatakan bahwa pesawat tersebut rencananya akan mengudara secara komersil sekitar 2025 mendatang.
Saingin kargo B777X
Sekadar informasi, informasi kehadiran pesawat kargo A350 ini mencuat di tengah rencana Boeing mengembangkan pesawat kargo Boeing B777X yang disinyalir bakal memiliki kapasitas 115-117 ton.
Sebelumnya, B777X sendiri digadang-gadang merupakan pesawat jet penumpang bermesin ganda terbesar di dunia.
Namun, pengembangan pesawat penumpang tersebut masih dalam uji sertifikasi, dan permintaan pasar yang dinilai tidak begitu besar. Karena itu Boeing berencana mengembangkannya sebagai pesawat kargo.
Adapun pembuatan B777X sendiri, menurut Chief Executive Boeing, David Calhoun, merupakan strategi untuk memproduksi pesawat kargo baru demi mematuhi standar emisi pesawat CO2 ICAO yang bakal diterapkan pada 2028 mendatang.
Sebab, regulasi tersebut nantinya akan turut memensiunkan pesawat kargo yang saat ini masih beroperasi, yaitu B767 dan B777.
“Kami harus mengembangkan pesawat kargo yang mematuhi standar emisi ICAO dan (menghadirkan) B777X merupakan langkah yang cukup tepat,” kata Calhoun.
Calhoun sendiri mengklaim B777X akan bisa melakukan pembakaran bahan bakar 40 persen lebih sedikit dibanding pesawat kargo pendahulunya.