AVIATREN.com – Industri penerbangan global diperkirakan bakal membutuhkan lebih dari 43.500 unit pesawat komersil baru dalam 20 tahun mendatang, atau setidaknya hingga tahun 2040.
Hal tersebut disampaikan oleh produsen pesawat terbang Boeing, dalam laporan berjudul “Commercial Market Outlook 2021-2040” yang dirilis baru-baru ini.
Menurut Boeing, puluhan ribu unit pesawat tersebut akan bernilai 7,2 triliun dolar AS atau sekitar Rp 102 triliun.
Untuk memenuhi kebutuhan pesawat anyar tersebut, Boeing memperkirakan industri penerbangan global bakal membutuhkan lebih dari 2,1 juta personel baru, terdiri dari 886.000 kru kabin, 612.000 pilot, dan 626.000 teknisi pesawat.
Di tahun yang sama di masa depan, Boeing turut memprediksi bahwa total armada pesawat yang bakal dimiliki maskapai penerbangan global secara keseluruhan akan berjumlah 49.400 unit.
Dari puluhan ribu unit ini, lebih dari 34.000 unit merupakan pesawat berjenis single-isle (macam seri Boeing 737 atau Airbus A320), 8.900 unit merupakan pesawat widebody, lebih dari 3.400 unit merupakan pesawat freighter, dan 2.710 unit merupakan pesawat jet regional.
Terkait pesawat freighter, Boeing mengklaim bahwa jumlah armada pesawat kargo akan 70 persen lebih besar dibanding sebelum era pandemi.
Hal ini disebabkan oleh permintaan pemesanan tinggi yang melibatkan e-commerce dan layanan pengirimannya yang dituntut harus cepat, salah satunya melalui jalur angkutan udara.
Penumpang dan valuasi pasar akan meningkat
Selain perkiraan terkait unit pesawat pada 2040 mendatang, Boeing juga memprediksi bahwa pertumbuhan penumpang hingga tahun tersebut bakal berkisar di 4 persen, sedangkan pertumbuhan GDP-nya sendiri berkisar di angka 2,7 persen secara global.
Adapun valuasi pasar sektor penerbangan secara keseluruhan akan meningkat ke angka 9,5 triliun dolar AS (sekitar Rp 135 triliun) pada 2040 mendatang.
Secara keseluruhan, Boeing sendiri memperkirakan industri penerbangan akan mulai pulih pasca diterjang pandemi Covid-19. Hal ini ditandai dengan adanya peningkatan permintaan untuk rute penerbangan domestik di beberapa wilayah.
Nantinya, seiring dengan dilonggarkannya pembatasan daerah, permintaan rute penerbangan internasional juga disebut bakal meningkat perlahan dalam beberapa waktu ke depan.
Boeing pun memprediksi bahwa industri penerbangan global, terutama operasional penerbangan jarak jauh, akan kembali pulih sepenuhnya sekitar 2023-2024 mendatang.