AVIATREN.com – Airbus bakal menyelesaikan proses perakitan pesawat teranyarnya, A321XLR dalam waktu dekat. Bodi depan, tengah, belakang, sayap, dan vertical stablizer semua terpasang, bahkan A321XLR kini berdiri di atas rodanya sendiri.
Pesawat tersebut kini sedang dalam tahap perakitan akhir di salah satu situs produksi Airbus di Hangar Nine, Finkenwerder, Hamburg, Jerman.
Setelah selesai dirakit, pesawat ini bakal dipasangi dengan sejumlah alat atau instrumen untuk melakukan pengujian terbang, salah satunya adalah mesin CFM LEAP yang bakal digunakan sebagai tenaga utama untuk menerbangkan pesawat.
Lalu, pesawat juga bakal dilengkapi dengan sejumlah komponen landing gear agar bisa terbang dan mendarat dengan lancar, sebelum pesawat tersebut masuk ke bengkel pengecatan li.
Nah, apabila tahap perakitan akhir dan pengecatan rampung, pesawat tersebut lantas bakal lanjut melalui proses pengecekan sebelum melakukan uji terbang perdana. Rencananya, penerbangan pertama A321XLR sendiri bakal dilakukan pada 2022 mendatang.
Kemudian, pesawat tersebut bakal diuji kembali oleh sejumlah otoritas terkait di beberapa wilayah, salah satunya otoritas penerbangan Eropa (EASA), supaya mendapatkan sertifikasi bahwa pesawat tersebut terjamin aman terbang secara komersil.
Adapun A321XLR ditargetkan bakal terbang komersil pada 2023 mendatang melalui maskapai Middle East Airlines (MEA).
MEA sendiri diketahui merupakan operator pertama yang bakal menerima pesawat teranyar Airbus tersebut pada 2023, disusul dengan Frontier pada 2024, dan United Airlines pada 2025 mendatang.
Sekadar informasi, A321XLR merupakan pesawat terbaru andalan Airbus yang mencuri perhatian banyak maskapai dan investor di momen peluncurannya di ajang Paris Air Show 2019 lalu.
Bahkan setelah acara itu hingga sekarang, pesanan pesawat tersebut konon sudah mencapai angka 450 unit.
Menarik menanti era A321XLR menghiasi industri penerbangan komersi di masa depan. Sebab, pesawat tersebut merupakan pesawat single-isle (lorong tunggal) dengan daya jelajah yang diklaim terjauh di keluarganya, yakni mencapai 4.700 mil laut.
Selain itu, A321XLR juga diklaim lebih efisien (hemat bahan bakar) meski mampu menempuh penerbangan jarak jauh.