AVIATREN.com – Malindo Air resmi berganti nama menjadi Batik Air Malaysia mulai Rabu (27/4/2022). Perubahan tersebut disetujui oleh Otoritas Penerbangan Sipil Malaysia (CAAM) yang telah memberikan Malindo Airways Sdn Bhd Sertifikat Operator Udara (AOC) untuk beroperasi sebagai Batik Air Malaysia.
Menurut keterangan di situs resmi Malindo, rebranding tersebut dilakukan agar selaras dengan tujuan induk perusahaannya, Lion Air Group, untuk membentuk identitas bersama bagi seluruh maskapai full-service di dalam grup. Maskapai juga mencatat bahwa perubahan nama akan dilakukan secara bertahap.
“Dengan rebranding dan pembukaan kembali perbatasan yang terjadi di kawasan ini, kami sangat senang dengan peluang yang diberikan kepada kami untuk potensi pertumbuhan maskapai kami dan dengan merek baru, kami akan dapat menawarkan layanan yang segar dan baru,†kata CEO Batik Air Malaysia, Kapten Mushafiz Mustafa Bakri.
Dalam pengumuman yang sama, maskapai juga mengungkapkan akan menambah beberapa pesawat Boeing 737 ke armada yang ada untuk memenuhi pasar tempat Malindo/Batik Air beroperasi sebelum pandemi.
Sebelumnya, Malindo Air pernah akan diganti menjadi Batik Air pada paruh kedua tahun 2017. Menurut mantan CEO maskapai Chandran Rama Muthy, perubahan branding akan memberi maskapai posisi yang lebih baik di Lion Air Group dan menawarkan layanan domestik dan internasional tanpa batas.
Pada Mei 2017, Malindo Air menjadi maskapai penerbangan pertama di dunia yang menerima dan mengoperasikan Boeing 737 Max 8.
Setelah beberapa bulan beroperasi, pesawat 737 Max milik Malindo akhirnya dipindahkan ke Lion Group. Pada 2019, Malindo Air menegaskan tidak lagi mengoperasikan 737 Max menyusul dua kecelakaan fatal yang melibatkan Ethiopian Airlines dan Lion Air.
Yes! We are now Batik Air!
— Malindo Air (@malindoair) April 29, 2022
The rebranding exercise will be conducted in phases and we will communicate to our passengers and partners progressively during the rollout.#batikairmalaysia
Batik Air sendiri di Indonesia mulai beroperasi pada tahun 2013. Maskapai ini merupakan maskapai full-service dengan beragam armada Airbus A320, A330 dan Boeing 737-800.
Menurut pernyataan terakhir Malindo, rebranding menjadi Batik Air sejalan dengan tujuan Lion Group untuk membangun identitas bersama untuk maskapai layanan penuh di dalam grup. Dengan persetujuan dari CAAM, dikatakan Batik Air akan dapat melakukan bisnis yang lebih baik untuk transfer tanpa batas, memanfaatkan KLIA sebagai hub transit untuk Lion Group of Airlines.
Terlepas dari pengumuman tersebut, situs web resmi dan saluran media sosial Malindo, termasuk Facebook dan Twitter masih menggunakan branding Malindo Air pada saat tulisan ini dibuat.