CEO Airbus Akui COMAC Bisa “Goyang” Duopoli dengan Boeing

AVIATREN.com – CEO Airbus, Guillaume Faury mengakui bahwa perusahaan pesawat milik pemerintah China, Commercial Aircraft Corporation of China (COMAC), berpotensi menjadi pesaing serius dalam industri penerbangan komersial.

Dalam konferensi pers pada 20 Februari 2025, setelah merilis laporan tahunan Airbus, Faury menyatakan bahwa COMAC bisa menggoyang duopoli Airbus dan Boeing yang telah berlangsung lama. Bahkan, ia menyebut kemungkinan munculnya “triopoli” di industri ini.

Faury menyoroti bahwa COMAC memiliki “akses istimewa” ke pasar China, yang menyumbang sekitar 20 persen permintaan pesawat global. Dengan keunggulan ini, COMAC dapat membangun fondasi domestik yang kuat sebelum berekspansi ke pasar internasional.

Saat ini, pesawat COMAC C919, yang dirancang untuk bersaing langsung dengan Airbus A320 dan Boeing 737 Max, telah mengamankan lebih dari 1.000 pesanan, terutama dari maskapai China.

Namun, pesawat ini masih terbatas pada sertifikasi otoritas penerbangan China, sehingga belum bisa dipasarkan secara global.

Untuk menghadapi persaingan ini, Airbus berencana memperkuat posisinya di China dengan meningkatkan kapasitas produksi pesawat A320. Pabrik perakitan kedua di Tianjin dijadwalkan mulai beroperasi tahun ini untuk memperkuat kehadiran Airbus di pasar China.

Meskipun COMAC semakin berkembang, Faury menekankan bahwa perusahaan ini masih menghadapi berbagai tantangan, seperti ketergantungan pada komponen asing dan kebutuhan sertifikasi internasional agar bisa bersaing di pasar Barat.

Namun, Airbus tetap memantau perkembangan COMAC dengan serius, menyadari bahwa kompetisi di industri penerbangan bisa berubah dalam beberapa tahun ke depan.

Advertisement