AVIATREN.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara ( BUMN) Rini M Soemarno mengakui bahwa maskapai flag carrier Garuda Indonesia mengalami proses kerugian. Saat ini, Kementerian BUMN menurut Rini sedang melakukan serangkaian analisa.
“Memang proses ada kerugian, karena itu kita sedang menstrukturisasi rute-rute,” kata Rini seperti dikutip AVIATREN dari Kompas.com, Senin (4/9/2017).
Garuda Indonesia mencatat kerugian bersih sebesar 282 juta dollar AS atau setara Rp 3,7 triliun pada semester I 2017. Angka tersebut meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 826,6 miliar.
Pemerintah memastikan bakal menyelidiki penyebab utama kerugian Garuda Indonesia, apakah kerena faktor kalah bersaing atau karena salah dalam tata kelola perusahaannya.
Menurut Rini, langkah-langkah perbaikan terus dilakukan oleh Garuda Indonesia, salah satunya adalah dengan melakukan efisiensi dalam operasional maskapai tersebut. Sementara anak perusahaan Garuda Indonesia di bidang MRO, yakni Garuda Maintenance Facility (GMF) menurut Rini bakal segera melakukan IPO.
IPO atau pencatatan saham perdana GMF menurut Rini ditargetkan dapat terwujud sebelum akhir tahun 2017 ini.