AVIATREN.com – Boeing memutuskan untuk menghentikan pengiriman pesanan pesawat Boeing 737 MAX, pada Rabu (13/3/2019). Meski demikian, produksi pesawat akan tetap berlanjut.
Keputusan ini diambil Boeing setelah pemerintah AS bergabung dengan negara-negara lain dunia, memutuskan meng-grounded pesawat B737 MAX, setelah kecelakaan yang dialami Ethiopian Airlines.
Alasan Boeing menghentikan pengiriman dan namun tetap memproduksi B737 MAX adalah, karena bisa mengganggu rantai pasokan dan dapat menyebabkan hambatan industri. Namun menyimpan pesawat yang selesai dirakit juga akan menghabiskan biaya ekstra dalam hal inventaris.
Pabrik Boeing sendiri memproduksi 52 pesawat B737 MAX per bulan. Pesawat ini juga menjadi mayoritas model yang diproduksi, meskipun Boeing menolak untuk memberikan angka pasti.
Seperti diketahui, berbagai negara dan maskapai telah melarang terbang Boeing 737 MAX, pasca-jatuhnya pesawat serupa yang dioperasikan Ethiopia Airlines pada Minggu (10/3/2019), yang menewaskan seluruh 157 penumpang dan awak kabin di dalamnya.
Ini menjadi insiden mematikan kedua untuk model Boeing yang relatif baru dalam lima bulan terakhir, setelah insiden Lion Air pada Oktober 2018.
Boeing diperkirakan akan melanjutkan produksi 737 di pabriknya di luar Seattle, dan telah berencana untuk mempercepat produksi lagi pada bulan Juni.
Juru bicara Boeing mengatakan pihaknya masih menghitung kerugian larangan terbang MAX 8 maskapai di berbagai negara.