AVIATREN.com – Pemerintah Indonesia akhirnya menjatuhkan pilihan kepada Viking Air CL-515 dan CL-415 sebagai pesawat amfibi untuk kebutuhan SAR dan penanggulangan kebakaran hutan.
Kementerian Pertahanan RI dikabarkan telah membuat kesepakatan pembelian tujuh pesawat Viking Air CL-515/CL-415, di ajang Paris Air Show 2019 yang sedang berlangsung di Paris, Perancis, pada minggu ini.
Dari tujuh pesawat pesanan itu, empat di antaranya akan merupakan varian “First Responder” atau SAR dengan konfigurasi multi-mission.
Kemudian dua di antaranya adalah varian firefighting (pemadam kebakaran). Sisa satu pesawat pesanan adalah satu Canadair CL-415EAF (Enhanced Aerial Firefighter) yang dikonversi dari seri Canadair CL-215.
Pengiriman pesawat Viking Air CL-515 untuk Indonesia, menurut David Curtis, Chairman dan CEO Longview Aviation Capital, akan dimulai pada 2024 mendatang.
Persetujuan antara pemerintah Republik Indonesia ini dikutip AVIATREN dari situs resmi Viking Air, Rabu (20/6/2019) adalah komitmen tetap, dan tinggal menunggu persetujuan dewan direksi Longview Aviation Capital.
“Indonesia menghadapi tantangan kebakaran hutan yang meningkat, dan sebagai negara kepulauan, memiliki banyak kebutuhan pesawat amfibi,” kata KSAU Marskal TNI Yuyu Sutisna.
“Kami memilih pesawat ini berdasar track record yang solid Canadair, yang terbukti di seluruh dunia selama 50 tahun,” lanjutnya.
Menurut Yuyu Sutisna, CL-515 memiliki produktivitas terbaik sebagai pesawat pemadam kebakaran, sekaligus memiliki fleksibilitas sebagai pesawat SAR multi-role, serta fungsi patroli maritim.
Viking AIr CL-515 memiliki fitur kapasitas tanki yang lebih besar dari varian sebelumnya, dengan kapasitas 7.000 liter air yang bisa diisi ulang dalam 14 detik.
Sementara Viking Air CL-415 yang merupakan hasil modifikasi CL-215, merupakan pesawat pemdam kebakaran yang juga bisa difungsikan untuk pesawat angkut amfibi, patroli maritim, dan SAR laut.
Lambung tanki pesawat CL-415 mampu mengangkut air sekitar 6.000 liter dan bisa diisi ulang dalam waktu 12 detik.