AVIATREN.com – Batik Air meresmikan rute baru non-stop Jakart- Timika PP pada hari ini, Senin (28/10/2019). Rute tersebut dilayani pergi pulang (PP), dengan jadwal efektif mulai 28 Oktober 2019.

Penerbangan pertama bernomor ID-6186 akan lepas landas melalui Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten (CGK) pukul 00.05 WIB (Waktu Indonesia Barat, GMT+7) dan dijadwalkan tiba di Bandar Udara Internasional Mozes Kilangin, Timika, Kabupaten Mimika, Papua (TIM) pada 07.15 WIT (Waktu Indonesia Timur, GMT+9).

Untuk rute sebaliknya, Batik Air terbang dari Timika pada 07.55 WIT, menggunakan nomor ID-6187 dan diperkirakan mendarat di Soekarno-Hatta, Tangerang pukul 10.50 WIB.

Penerbangan pertama akan dioperasikan armada terbaru Airbus A320-200 berkapasitas 12 kursi kelas bisnis dan 144 kelas ekonomi yang dilengkapi inflight entertainment (audio video on demand) di setiap kursi.

Kesungguhan Batik Air ialah menyediakan pelayanan terbaik dan menambahkan kenyamanan tamu saat berada di pesawat (in-flight services) dengan upaya semakin meningkatkan pengalaman terbang sekitar lima (5) jam di kelas premium services airlines berkonsep pre-flight, in-flight serta post-flight.

Timika melengkapi kota tujuan Batik Air di Papua, setelah Sorong melalui Bandar Udara Domine Eduard Osok, Papua Barat (SOQ), Manokwari – Bandar Udara Rendani, Papua Barat (MKW), Jayapura – Bandar Udara Sentani, Papua (DJJ) dan Merauke – Bandar Udara Mopah, Papua (MKQ).

Pada hari yang sama, Batik Air juga akan membuka rute baru dari Makassar melalui Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin di Maros, Sulawesi Selatan ke Timika.

Hingga kini Batik Air melayani lebih dari 45 destinasi domestik dan internasional, mempunyai frekuensi penerbangan mencapai lebih dari 350 per hari.

Batik Air mengklaim mencatatkan rata-rata OTP 92.63 persen dengan kekuatan armada yang dioperasikan terdiri dari 44 Airbus 320-200CEO (12 kelas bisnis dan 144 kelas ekonomi), enam Boeing 737-900ER (12 kelas bisnis dan 168 kelas ekonomi) serta delapan Boeing 737-800NG (12 kelas bisnis dan 150 kelas ekonomi).