Jika proses restrukturisasi utang Garuda Indonesia tidak bisa dilakukan, maka Garuda akan ditutup. Apa tanggapan Garuda Indonesia?
Garuda Indonesia

AVIATREN.com – Nasib maskapai penerbangan pelat merah Garuda Indonesia kini tengah di ujung tanduk dan terancam pailit, lantaran nilai utang perusahaan itu yang disebut kepalang besar.

Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo bahkan mengatakan bahwa jika proses restrukturisasi utang Garuda Indonesia senilai Rp 70 triliun itu tidak bisa dilakukan, maka tidak ada cara untuk menyelamatkan maskapai tersebut selain dibubarkan.

“Kalau mentok (restrukturisasi), ya kami tutup (Garuda Indonesia). Tidak mungkin kami berikan penyertaan modal negara (PNM) karena nilai utangnya terlalu besar,” kata Kartika, dikutip Aviatren dari Suara.com, Rabu (20/10/2021).

Ia juga menilai opsi penutupan Garuda tetap terbuka meski berstatus sebagai maskapai flag carrier. Alasannya, saat ini sudah lazim sebuah negara tidak memiliki maskapai yang melayani penerbangan internasional.

Namun Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra menganggap opsi penutupan maskapai penerbangan dalam negeri yang dikatakan Kartika tadi mencuat karena Kementerian BUMN sendiri memang merupakan salah satu pemegang saham emiten GIAA.

Berdasarkan data IDNFinancials, Kementerian BUMN memiliki 60,54 persen saham di Garuda Indonesia. Sehingga, pandangan dari para pemegang saham untuk masa depan perusahaan bisa dibilang merupakan hal yang wajar.

Irfan menambahkan, Garuda Indonesia sendiri saat ini akan fokus pada restrukturasi utang yang sudah berjalan belakangan ini dengan para kreditur dan perusahaan penyewa pesawat (lessor).

“Fokus utama kami di Garuda Indonesia saat ini adalah untuk terus melakukan langkah akseleratif pemulihan kinerja yang utamanya dilakukan melalui program restrukturasi menyeluruh yang tengah kami rampungkan,” pungkas Irfan.

VP Corporate Secretary & Investor Relations GIAA, Mitra Piranti juga menegaskan, sampai dengan saat ini belum ada informasi resmi yang diterima Perseroan berkenaan dengan opsi tindak lanjut pemulihan kinerja yang saat ini berkembang di media massa.

“Dapat kami pastikan sampai dengan saat ini, Perseroan terus melakukan langkah langkah strategis akselerasi pemulihan kinerja dengan fokus utama perbaikan fundamental kinerja Perseroan, yakni penguatan basis performa finansial maupun fokus model bisnis dalam jangka panjang, melalui program restrukturisasi menyeluruh yang saat ini tengah kami rampungkan,” kata Mitra.

“Upaya tersebut turut kami intensifkan melalui berbagai upaya langkah penunjang perbaikan kinerja khususnya dari aspek operasional penerbangan,” imbuhnya, dikutip dari keterbukaan informasi BEI, Selasa (19/10/2021).

Content Writer

View all posts