Honeywell Anthem diklaim mengurangi waktu persiapan pra-penerbangan dan waktu yang terbuang di dalam kokpit konvensional, hingga 45 menit.
Ilustrasi tampilan Honeywell Anthem berbasis cloud
Ilustrasi tampilan Honeywell Anthem berbasis cloud

AVIATREN.com – Produsen teknologi aeronautika, Honeywell merilis sistem kokpit berbasis awan (cloud) pertamanya yang dinamai “Anthem”.

Sistem kokpit ini mengusung teknologi cloud yang selalu aktif (always-on) dan bisa dikontrol dari jarak jauh, demi meningkatkan efisiensi, operasi, keselamatan, dan kenyamanan penerbangan.

Sistem kokpit yang ditawarkan Honeywell Anthem sendiri didukung oleh platform perangkat lunak fleksibel yang diklaim dapat disesuaikan untuk hampir semua jenis pesawat dan kendaraan terbang, termasuk pesawat penumpang dan kargo besar, jet bisnis, helikopter, pesawat penerbangan umum, dan pesawat angkutan urban (UAM).

“Kami tidak hanya meluncurkan sistem kokpit terbaru, namun kami bakal mengubah cara pilot mengoperasikan pesawat dan menciptakan pengalaman yang lebih mulus dari sebelumnya,” kata Presiden dan CEO Honeywell Aerospace, Mike Madsen, dalam sebuah pernyataan.

“Anthem akan mengubah pengalaman uji coba pesawat dengan kontrol yang dapat disesuaikan yang dioperasikan dengan cepat dan mudah dari mana saja dengan beberapa sentuhan jari,” imbuh Mike.

Dirancang untuk pecahkan masalah aviasi

Menurut Honeywell, Anthem dirancang untuk memecahkan dua masalah yang lumrah dihadapi operator di industri penerbangan.

Di antaranya adalah masalah stres yang melanda pilot karena sistem kokpit yang rumit, serta koneksi sistem kokpit yang sering putus-putus dan menghambat pilot mendapatkan informasi yang penting.

Dengan Anthem, akan lebih banyak sistem kokpit yang bisa dijalankan secara otomatis (autonomous), sehingga akan sedikit mengurangi beban pilot.

Kemudian, karena koneksinya always-on, maka informasi penting yang dibutuhkan pilot sendiri, seperti informasi kepadatan pesawat di langit dan bandara, akan bisa didapatkan lebih gesit.

Bisa dioperasikan meski pesawat mati

Sebagai sistem kokpit berbasis cloud pertama di dunia, Anthem memiliki kemampuan untuk menghasilkan dan memindahkan data dari server yang berada di daratan. Sehingga, awak kabin yang berada di pesawat bisa mendapatkan beragam informasi yang dibutuhkan untuk operasi penerbangan.

Karena didesain agar bisa berkomunikasi dengan server di darat, Honeywell mengklaim Anthem masih bisa dioperasikan ketika pesawat mati, memungkinkan pilot dan awak kabin lainnya mengetahui informasi yang dibutuhkan sebelum penerbangan berlangsung.

“Setiap orang yang berada di dalam penerbangan dapat memperoleh informasi yang penting bagi mereka saat mereka membutuhkannya,” kata Wakil Presiden dan Manajer Umum Avionics Honeywell Aerospace, Vipul Gupta dalam sebuah pernyataan.

“Pesawat dapat diakses melalui infrastruktur komputasi awan, dan hal-hal seperti data perawatan pesawat, rencana penerbangan, dan status keseluruhan pesawat disimpan secara otomatis oleh Anthem atau melalui server di darat yang dioperasikan oleh personel pendukung. Ini berarti data dapat diakses oleh pengguna yang berwenang dari mana saja,” imbuh Gupta.

Dengan adanya kemudahan akses ini, Honeywell Anthem diklaim dapat mengurangi waktu persiapan pra-penerbangan pilot, termasuk waktu yang terbuang di dalam kokpit konvensional, hingga 45 menit per penerbangan.

Berguna juga bagi awak kabin lainnya

Meski sistem kokpit otomatis ini utamanya berguna untuk pilot, awak kabin dan pihak penyedia layanan lainnya dalam pesawat juga bisa merasakan manfaat dari Anthem.

Salah satu yang bisa didapatkan adalah informasi waktu penerbangan yang mendetail, di mana informasi ini bisa digunakan untuk mempersiapkan berbagai hal yang harus disiapkan ke para penumpang.

Untuk makanan, misalnya, para pramugari bisa mendapatkan ancang-ancang kapan mereka harus melakukan demonstrasi protokol keselamatan atau mengantarkan makanan kepada para penumpang.

Selain itu, para teknisi dan transportasi pembantu pesawat di bandara juga bisa mengetahui kapan pesawat akan tiba di bandara atau harus diisi bensinnya.

Hal ini tentunya dilakukan untuk memprediksi alur kegiatan rutin dan perawatan persawat sesampainya di bandara, dan akan sangat berguna jika pesawat tiba-tiba gagal mendarat atau terbang sesuai jadwalnya karena faktor-faktor penghalang, seperti cuaca buruk.

Interface mirip aplikasi smartphone

Selain kemudahan konektivitas, sistem kokpit Anthem juga memiliki tampilan antarmuka (user interface/UI) yang mirip dengan aplikasi smartphone.

Dengan begitu, para pilot dan personel lainnya bisa dengan mudah mengoperasikan fungsi-fungsi dalam Anthem sebagaimana mereka menggunakan smartphone dari mana saja, demi meningkatkan efisiensi dan keselamatan dalam penerbangan.

Selain itu, mereka yang menjalankan aplikasi Anthem juga bisa mengotak-atik tampilan UI aplikasi tersebut, supaya lebih mudah digunakan berdasarkan orang yang mengoperasikannya.

Terlebih, aplikasi ini juga mengusung banyak elemen visual dan grafik yang lebih mudah dibaca dibanding UI sistem kokpit tradisional yang berbasis teks. Elemen visual tersebut juga akan lebih mudah dilihat karena ditampilkan di layar dengan resolusi 2K.

Fitur Anthem lainnya

Agar lebih komplet, sistem kokpit otomatis Anthem turut dibekali dengan fitur 3D Runway Overrun Alerting and Awareness System (ROASS) dan 3D Airport Moving Maps untuk mengurangi potensi tabrakan di landasan bandara,

Anthem juga dibekali dengan fitur Sistem Penglihatan Sintetis berbasis trek, serta Peta Navigasi Terintegrasi dan Tampilan Situasi Vertikal untuk aspek pengamatan operasional pesawat.

Fitur unik dari Anthem lainnya adalah kehadiran browser internet yang memungkinkan aplikasi dan situs web pihak ketiga berjalan di sistem kokpit canggih ini, seperti aplikasi untuk menampilkan cuaca di bandara tujuan, aplikasi radar tan trafik pesawat, dan lain sebagainya.

Ada pula kehadiran Honeywell Forge, platform perangkat lunak yang mencakup solusi udara dan darat untuk operasi penerbangan, efisiensi penerbangan, dan pemeliharaan (maintenance) yang terhubung dalam satu antarmuka pengguna.

Integrasi ini memungkinkan operator untuk membuat keputusan proaktif tentang pemilihan rute dalam penerbangan demi menghemat bahan bakar, sekaligus membantu menghindari gangguan penerbangan karena kegiatan pemeliharaan pesawat.

Honeywell mengklaim software ini dapat membantu operator dan OEM mengurangi biaya tenaga kerja yang terkait dengan pengelolaan armada mereka sebesar 10-15 persen.

Akan hadir pula di pesawat masa depan

Selain digunakan pada pesawat penerbangan umum, jet bisnis, dan pesawat lainnya, sistem kokpit Anthem juga dipastikan akan tersedia untuk platform pesawat masa depan di segmen pasar UAM yang sedang berkembang.

Dua di antaranya yang bakal menggunakan sistem kokpit Anthem dari Honeywell adalah pesawat lepas landas vertikal VA-X4 dari Vertical Aerospace dan 7-Seater Lilium Jet dari Lilium.

VA-X4 Vertical adalah pesawat bertenaga baterai listrik tanpa emisi yang dioperasikan oleh seorang pilot.

Pesawat ini bisa lepas landas dan mendarat secara vertikal dan bergerak dengan kecepatan tertinggi 200 mil per jam, sembari membawa hingga empat penumpang. Mesinnya sendiri diklaim 100 kali lebih senyap dibanding helikopter.

Sementara itu, Lilium Jet adalah jet listrik pertama di dunia yang lepas landas dan mendarat secara vertikal. Ini kursi enam penumpang dan memiliki satu operator, dengan kecepatan jelajah 175 mil per jam dan jangkauan nonstop sekitar 155 mil.

Kedua pesawat tersebut diharapkan untuk terbang dalam beberapa tahun ke depan dan sudah dibekali dengan sistem kokpit Anthem dari Honeywell secara on-board.

Content Writer

View all posts